Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Renung Senjakala

20 Agustus 2022   08:43 Diperbarui: 20 Agustus 2022   08:52 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RENUNG SENJAKALA

Waktu yang cacat dan telah purba dimusium-musium masa lalu, ia akan hanyut kembali pada sungai mengalir, untuk datang menyempurnakan dirinya pada masa depan.

Seperti perjalanan rohani sang sufi, yang pada anak tangga pertama langkah kakinya, ia mengenakan baju derita hingga ia tiba pada anak tangga terakhir tujuannya, ia mengenakan mahkota cinta di puncak kebahagiaan abadi.

Kebenaran yang datang pada awal waktu ia akan tiba pada akhir waktu, demikian kata sang sufi.

Sumber: Syafruddin (shaff) Muhtamar, Nyanyi Lirih 1001 Malam, Kumpulan Puisi, Penerbit Refleksi, 2008.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun