Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jemaah di Luar Mesjid

5 April 2022   10:25 Diperbarui: 5 April 2022   10:42 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JEMAAH DI LUAR MESJID

Berduyun jemaah hadir diri ke mesjid waktu sembahan. Jum'at jumlahnya muntah keluar ruang mesjid. Rindu yang Abadi nampak diwajah yang sujud di lantai-lantai suci.

Jemaah bergerombol hening simak suara hikmah para guru, setiap mesjid usai sembahan. Pesan nabi dan risalah ilahi gema berpantul merambat dinding kokoh.

Jamaah berbondong undur diri dari rumah agung,  hajat suci selesai. Kembali ke ruang hidup sendiri-sendiri bawa tumpuk bekal makna dalam dada.

Di luar dinding  mesjid jamaah tidak lagi berjamaah. Kesendirian menjadi karib, suara suci tidak lagi terdengar. Tinggal dengus suara dunia membahana isi kesadaran.

Di luar dinding mesjid, kesendirian muslim berteman detak hati, mengalir tiada henti bisikkan kesucian diri, fitrah hidup dan Keagungan Abadi.

Sumber: Syafruddin (Shaff) Muhtamar, Nyanyi Lirih 1001 Malam (kumpulan puisi), Penerbit Pustaka Refleksi, 2008.  Puisi ini telah mengalami pengeditan ulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun