[caption id="attachment_32918" align="alignleft" width="111" caption="saat belum dinobatkan"][/caption]
Hai… kompasianer benarkah kawan kita yang bernama ASA telah dinobatkan menjadi Raja di negeri Ngotjoleria? Masak iya….
Saya teringat rekaman gambar yang dikirikan kepada saya, saat Ia berkampanye ketika PILAR (Pemilihan Raja) 2009 di Ngotjoleria. Bak Obama, Ia lantang berkata:
“…Hai!Rakyat Ngotjoleria, negeri kita kaya akan sumber daya alam. Tapi diolah oleh tangan-tangan yang tak terampil. Dan paling menyakitkan adalah perilaku korup sudah membudaya di sini. Karena itu, korupsi harus diberantas! Jangan biarkan orang-orang seperti si Ankodok hidup di Ngotjoleria”
PidatoASA itusontak membuat rakyat Ngotjoleria dan simpatisan partai pengusungnya PTB (Partai Terlambat Bulan) – Ngotjoleriabersorak : “Hidup… ASA !!! Hidup Terlambat Bulan !!! ASA Rajaku !!!
Setelah teriakan yang membana tadi mereda, maka ASA pun melanjutkan orasinya, “jangan ragu pilih Aku jadi rajamu. Raja yang akan memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa Ngotjoleria”
Sekali lagi mereka (rakyat Ngotjoleria) yang hadir saat itu kembali bersorak.
“Tenang… tenang rakyatku “. Demikian kawan kita itu menenangkan massa. Dan seakan yakin bahwa dialah sang raja (walau akhirnya Ia jadi Raja). Ia pun melanjutkan janji-janji manisnya.
“Industri yang menggunakan bahan lokal harus dikembangkan untuk menopang perekonomian kita. Untuk itu…. Pabrik tektil harus didirikan di seantero Ngotjoleria”. Hebat !!! Tapi rupanya kawan kita itu, salah menyebut kata. Sesungguhnya yang Ia maksudkan dengan “TEKTIL” adalah TEKSTIL. Apalagi memang di Ngotjoleria banyak pengrajin sutera dan batik. Jadi tepat juga program kerjanya.
Sadar akan kekeliruan Sang Calon Raja, Ketua Tim Pemenangannya pun berbisik kepadanya, “Maaf pak… kurang “S”-nya pak.
Yang direspon secepatnya oleh ASA, “Benar apa yang dibisikkan oleh Ketua Tim kita ini… Di sini
[caption id="attachment_32919" align="alignright" width="300" caption="bukan Tim Sukses?"][/caption]
kurang Es.. sehingga Saya akan mendirikan pabrik ES”. Massa pun jadi heran mendengarkan orasi sang calon raja, sebab kebetulan lokasi kampanye yang diadakan ketika itu berhawa sejuk. Maklum daerah puncak, mana ada yang butuh es. Itu namanya “nggak lucu”
Ah… saya jadi heran koq, bisa ya ASA jadi raja di sana? Jangan-jangan waktu PilarNgotjoleria. Tim Asa gunakan money politic. Tapi dari mana duitnya? Saya jadi curiga, jangan-jangan terima kucuran dana illegal dari Bank Siangtuli atau Jangan-jangan justru Iasekutu dagangnya Ob Danular !!!
Terlepas semua itu, saya secara moral wajib mendukung beliau guna memenuhi janji-janjinya saat, kampanye. Kecuali satu hal yakni, mendirikan pabrik Es. Hee ... hee !!! Olehnya itu, saya akan berkunjung ke Ngotjoleria untuk bertemu dengannya.
Semoga nggak dipersulit aja. Soalnya ada tempat, hal sulit dipermudah, hal mudah dipersulit. Namanya negeri Ngaco !
Wassalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H