Mohon tunggu...
Syafruddin dJalal
Syafruddin dJalal Mohon Tunggu... profesional -

bagi Kompasianer yang satu ini, hanya ada satu Indonesia yakni Indonesianya, Indonesia Anda dan Indonesia kita. Mengapa harus berbeda tegasnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terucap Selarik Kata: “Terima-kasih kepada Para Jurnalis”

30 November 2009   06:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:08 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mestinya kita masih harus berterima-kasih kepada para jurnalis yang memberitakan skandal Bank Century. Jumlah uang yang digunduli 2004 hanya diwartakan dengan kata “6,7 Trillun”. Sehingga bekesan enteng, sama entengnya penjelasan sang Tokoh di samping ini ketika beliau memberi tanggapannya atas skandal tersebut beberapa waktu lalu dihadapan public yang dimuat oleh stasiun TV. Menjadi enteng sebab masih banyak rakyat Indonesia yang tidak dapat membayangkan angka trilliun. Apalagi skandal ini (hanyalah) korupsi. Sebuah kejahatan yang sudah menggurita di negeri ini. Daya pikatnya hanya lantaran telah menyeret nama tokoh sekelas wapres dan menteri.  Dan kian memikat karena Tim 9 telah ‘sowan’ kepada tokoh politik negeri ini dengan tujuan meminta dukungannya antara lain Pak Amin dan Gusdur. Pak Amin pun secara live di TV One (29 November) meminta  agar  Pak Boeddiono dan Ibu Sry non-aktif dari jabatannya. Maka jadilah skandal ini makin menarik karena menyerempet tokoh politik bukan karena jumlah uang dan jenis kasusnya. Karena sering berulang, maka korupsi menjadi kejahatan yang bukan luar-biasa lagi. Dan korupsi di [caption id="attachment_31843" align="alignright" width="150" caption="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2009/12/gambar-century2.jpg"][/caption] Bank Century menjadi berkesan enteng lantaran hanya diberitakan dengan kata “6,7 Trilliun”. Tapi kondisi akan menjadi lain jika, jumlah uang rakyat yang ditilep itu diwartakan dengan kata, “Rp. 6.700.000.000.000,-“ atau “67.000.000 lembar uang pecahan Rp 100.000,-“, maka seluruh rakyat Indonesia akan menyadari angka fantastis ini. Dan fantasinya akan binal menari-nari dan berhenti pada kebingungan mau diapakan uang sejunlah itu, jika ia pemiliknya. Amuk massa bisa pecah jika skandal ini masuk dalam peti es. Sebab angka fantastis itu adalah miliknya. Bayangkan pecahan Rp. 100 ribu berukuran 151 x 65mm jika dikalikan dengan 67 juta lembar, maka bagi saya, akan terbangun gedung besar berdindingkan pecahan Rp. 100 ribu. Kantor pusat Bank Century saja, tidak menggunakan batu-bata sejumlah 67 juta biji. Entah teman kompasianer hendak mendirikan apa, seandainya menjadi pemilik Rp. 6.700.000.000.000,- itu? wassalam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun