Mohon tunggu...
Syafridaacho
Syafridaacho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa rajin

Bahagia selalu

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pengenalan Membatik Ecoprint dari Daun Ketela pada Anak Generasi Alpha

16 Mei 2023   01:34 Diperbarui: 16 Mei 2023   01:38 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
teknik membatik ecoprint pada siswi di sekolah dasar (Dokpri)

Pengenalan Membatik Ecoprint Dari Daun Ketela Pada Anak Generasi Alpha

Batik ecoprint ialah pembuatan batik memakai proses menyetak dari bahan- bahan alami. Batik ini sangat gampang untuk terbuat serta diterapkan pada kanak- kanak. Metode ini jadi tren dikala ini karena cocok dengan isu yang lagi naik daun menimpa penciptaan ramah lingkungan ( Saptuty ningsih & Wardani, 2019). Berbeda dengan metode pewarnaan serta cetak motif pada kain yang memakai bahan buatan yang bisa memberikan akibat akumulatif terhadap kesehatan serta lingkungan dengan sifatnya yang karsinogen serta membahayakan. Sebagian contoh bahan buatan yang disintetis secara kimia sebagai turunan dari hidrokarbon aromatik ialah naftol, indigosol serta remasol( Atirza & Soewondo, 2018). 

Bahan alam yang kerap digunakan buat menciptakan ecoprint semacam daun jati ( Saraswati & Sulandjari, 2018), daun ubi ( Wirawan & Alvin, 2019) serta tipe tumbuhan lainnya yang mempunyai warna kuat (Husna, 2016). Keanekaragaman keterampilan dapat diperoleh semua anak-anak serta peserta didik di sekolah . 

Berbagai macam metode yang dapat digunakan untuk memproduksi ecoprint salah satunya yaitu teknik pounding. Metode tersebut merupakan metode yang sederhana dalam aplikasi ecoprint (Arif & Marsudi, 2019).

Penerapan pengabdian ini diharapkan dapat menjadi jawaban dari kebutuhan para  anak-anak alpha sekarang yang mulai melupakan kebudayaan kerifan lokal dengan maraknya gawai/gadget yang hampir semua anak-anak memilikinya. Secara bertahap, untuk menumbuh kembangkan nilai karakter melalui salah satu pengenalan kebudayaan kearifan lokal dengan membatik sederhana ini yaitu melalui penerapan teknik ecoprinting. Dalam sisi lain metode ini bisa digunakan berbagai media sebagai salah satu tema dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Selain itu, kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi para pendidik dalam mengembangkan kemampuan dan kompetensi mereka dalam merancang kegiatan pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya di luar kelas yang mendukung. 

Tata cara tekniknya, memakai metode pounding ataupun memukulkan dedaunan ke atas kain putih taplak meja dengan memakai palu. Pada peluang ini, media utama yang digunakan merupakan kain putih taplak meja serta dedaunan ketela/singkong atau juga divariaskan dengan beberapa bunga dengan tipe menjari, menyirip, serta menjajar. Tidak hanya itu, palu yang digunakan ialah palu kayu spesial buat batik ecoprint.

Langkah pembuatan batik ecoprint ini pertama, siapkan kain putih yang telah dilapisi dengan plastik bening di dalam ataupun diluar kain. Kedua, susun dedaunan ketela ataupun bunga yang hendak dicetak. Ketiga, yakinkan dedaunan ketela telah membentuk motif yang di impikan serta siap untuk dipukul memakai palu. Keempat, pukul motif tadi sampai muncul motif batik ecoprint. Kelima, setelah selesai siapkan air tawas serta rendam didalamnya sepanjang 10- 15menit. Keenam, bilas dengan air bersih serta jemur sampai kering. Ketujuh, kain putih untuk taplak meja motif batik ecoprint siap digunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun