Pagi menjelang siang.
Matahari tak tampak di langit Kota Jambi. Perjalanan saya terasa sedikit berat dan melelahkan. Vario Techno 125 cc meluncur menembus lajur angin. Kiri kanan jalan diselimuti partikel-partikel kabut asap. Pemandangan rada remang-remang. Tibalah di tepi Sungai Batanghari nan anggun dan tenang. Dari sana, sekitar 18 km masuk lagi ke area kompleks percandian Muaro Jambi. Tiba dilokasi, saya segera memarkir motor.
Saya pun berjalan masuk, pikiran seolah melayang ke abad X Masehi. Saya lihat-lihat sekeliling gerbang masuk dan coba melempar senyum pada masa lalu. Di sini suasana aroma kental kerajaan Melayu Jambi seolah dibekukan oleh waktu. Saya berhenti sebentar, lalu melihat ada plang peta kawasan komplek percandian Muaro Jambi.
---------
Saya agak kecewa juga karena kantornya belum dibuka. Sekedar info, Kompleks Pecandian Muaro Jambi pada tahun 2009, diusulkan menjadi Situs Warisan Dunia.
 -------
-------
-----