Thalhah bin Ubaidillah ra. adalah satu di antaranya 10 sahabat Rasulullah Muhammad SAW yang dijamin masuk surga. Saat perang Uhud, beliaulah yang mempertahankan Rasulullah SAW sehingga terhindar dari mata pedang musuh, akibatnya beliau harus rela kehilangan jemarinya akibat tebasan pedang. Thalhah gugur dalam Perang Jamal di masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib dalam usia 64 tahun dan dimakamkan di Basrah.
Thalhah menyampaikan sebuah kisah tentang dua orang lelaki dari Baliy, sebuah perkampungan dari suku Qudh'ah. Dari sumber lainnya, keduanya merupakan kepala suku dan kaya raya. Keduanya masuk Islam bersama dan menjadi sahabat yang bertakwa.
Kisah tersebut diabadikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Salamah di Kitab Hadits Sunan Ibnu Majah No. 3.915.
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa terdapat dua orang laki-laki dari Baliy datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan masuk Islam.
Salah seorang dari keduanya lebih semangat berjihad dari yang lainnya, kemudian dia pergi berperang sehingga ia menemui syahid.
Sedangkan yang satunya lagi masih hidup hingga setahun setelahnya, lalu dia meninggal dunia."
Thalhah berkata, "Kemudian aku bermimpi seakan-akan aku berada di pintu surga. Tiba-tiba aku berada di sisi kedua laki-laki tersebut, setelah itu Malaikat keluar dari surga. Malaikat itu kemudian mengizinkan laki-laki yang meninggal dunia belakangan dari keduanya untuk memasukinya, kemudian ia keluar lagi dan mempersilahkan kepada laki-laki yang mati syahid. Lalu malaikat itu kembali kepadaku dan berkata, 'Kembalilah kamu, sebab belum saatnya kamu memperoleh hal ini.'
Keesokan harinya Thalhah menceritakannya kepada orang-orang, mereka pun heran. Mereka lalu memberitahukannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakan kejadian tersebut.
Maka beliau bersabda:
"Perkara yang mana yang membuat kalian heran?" mereka menjawab, "Wahai Rasulullah, laki-laki (yang pertama meninggal) adalah orang yang paling bersemangat dalam berjihad dari yang lain, lalu dia mati syahid. Tapi mengapa orang yang lain (laki-laki yang meninggal belakangan) justru masuk surga terlebih dahulu darinya?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
"Bukankah orang ini hidup setahun setelahnya?" mereka menjawab, "Ya."