Mohon tunggu...
Syafiur Rohman
Syafiur Rohman Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca buku Menulis Diskusi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Karakter Sejati Seorang Muslim

30 Maret 2023   16:02 Diperbarui: 30 Maret 2023   16:04 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muslim adalah kondisi jiwa yang berserah dan berpasrah hanya kepada Alloh semata. Totalitas menghamba kepada sang Rabb. Seutuhnya bersandar pada sang penggenggam jiwa. Menyerahkan seluruh akal, jiwa dan raganya tanpa sisa. Menjadikan Dia sebagai satu-satunya tujuan. Ridho Nya sebagai puncak pencarian.  

Alloh menjabarkan 5 karakteristik wajib bagi seorang muslim dalam Al-Qur'an. Diantaranya adalah:

#1 Tauhid
Tauhid sebagai pondasi. Mengesakan Alloh sebagai satu-satunya Tuhan menjadi jangkar dalam jiwa. Tidak berpaling ataupun berbelok meski hanya sesaat. Menghadapkan hati hanya kepada Nya. Menyandarkan segala urusan hanya kepada sang Khaliq.

Tauhid yang murni akan menghasilan taqwa. Taqwa adalah manifestasi dari penyembahan kepada Tuhan penjamin seluruh makhluk. Alloh menegaskan dalam firman Nya di Al Baqarah ayat 21:

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.

Untuk orang yang bertaqwa, Alloh memberikan garansi dan asuransi. Jaminan yang paling kukuh dan hanya sang Tuhan yang mampu menyediakan. Garansi tersebut Dia umumkan secara eksplisit di surat At-Tholaq ayat 2-5:
(2)
(3)
(4)
(5)

2) Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar
3) Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
4) Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.
5) dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.

#2 Akhlaq
Akhlaq menjadi senjata efektif untuk berdakwah. Rosululloh menjadikan akhlak sebagai wajah yang indah untuk dipandang oleh semua orang. Bahkan puncak dakwah bil haal (akhlaq) Rosululloh adalah saat Fathu Makkah, dipuncak kemenangan Rosululloh tidak membalas dendam. Tidak dihabisinya para penentang. Bahkan malah mengampuni para pembenci dan para musuh yang telah memerangi jalan dakwah beliau. Tak elak, maka takjub dan terpesona lah para pembenci nya. Berbondong-bondong lah mereka menerim Islam sebagai agama yang paling benar. Mereka kompak melakukan Deklarasi besar-besaran menyatakan keesaan Alloh sebagai satu-satunya Tuhan yang disembah, dan Muhammad sebagai utusan sang Tuhan.

Dalam upaya mengajak kepada agama Alloh, karakteristik akhlaq seorang mukmin Dia jabarkan dalam Ali Imran 159:

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

#3 Sholat
Karakter muslim ke-3 yaitu mendirikan sholat. Sholat menjadi media interaksi, bercengkerama, bermesra-mesra seorang hamba dengan Tuhannya. Konektivitas dengan sang kekasih memberikan energi tak terbatas. Energi kebaikan, cahaya diatas cahaya, sumber dari segala sumber kebaikan.

Dibalik sholat Alloh berikan jaminan Rizki yang pasti dan mutlak tanpa kemungkinan salah sama sekali. Statement Alloh berikut adalah janji Nya:

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (Thoha 132)

#4 Zakat
Zakat mensucikan jiwa. Ia membersihkan yang kotor. Meleburkan dosa. Mengkilapkan kembali jiwa dari karat-karat karena perbuatan dusta dan maksiat.

Mukmin sejati hobi banget untuk berinfaq. Rasanya ada yang kurang jika belum berinfaq. Infaq menjadi gaya hidup dalam keseharian. Menunaikannya menjadi kebutuhan. Di infaqkan lah hartanya tak peduli kondisi dia sempit atau lapang. Baginya kepuasan batin dan kelapangan dada adalah tatkala ia hadirkan hartanya untuk Alloh semata.

Karakteristik ini Alloh jabarkan di Ali Imron ayat 133-134:

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa

(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan

#5 Puasa
Puasa menjadi perisai muslim dari serangan setan laknatullah alaih. Puasa mengekang nafsunya yang selalu bergolak menghamba kepada selain Nya. Pun pula bara api syahwat ia redam dengan puasa, karena jika tidak maka syahwat yang membara akan memaksa manusia melahap yang haram layaknya binatang yang tidak mengenal pasangan halal maupun haram.

Perihal keistimewaan puasa, Sahabat Abu Hurairah mengabadikan petutur Rosululloh sebagaimana termaktub dalam Shahih Muslim No. 1945.

"Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Satu macam kebaikan diberi pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali. Allah 'azza wajalla berfirman; 'Selain puasa, karena puasa itu adalah bagi-Ku dan Akulah yang akan memberinya pahala. Sebab, ia telah meninggalkan nafsu syahwat dan nafsu makannya karena-Ku.' Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan ketika ia berbuka, dan kebahagiaan ketika ia bertemu dengan Rabb-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada wanginya kesturi."

Puasa juga bisa menjadi tali kekang liarnya mulut manusia dan gejolak syahwat kemaluan. Bahaya keduanya pernah Rosululloh sampaikan kepada para sahabat sebagai warning.

Rasulullah pernah ditanya, "Apa yang paling banyak membuat seorang hamba masuk neraka?" Rasulullah menjawab, "Dua lubang, yaitu mulut dan kemaluan". Ibnu Mjah meriwayatkan,

: " : "( (2/ 1418)

"Beliau ditanya, 'Apa yang paling banyak memasukkan ke dalam neraka?' Beliau menjawab, 'Dua lubang; Mulut dan kemaluan'."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun