Mohon tunggu...
Syafitri Rahmania Ulfah
Syafitri Rahmania Ulfah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa psikologi UIN MALANG angkatan 2012 berasal dari kab.malang-kec.ngantang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

“Eksim” Atau Pertengkaran?? yang Menjadi Pemicu??

7 Oktober 2014   03:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:07 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam sebuah desa tinggalah kembang desa usianya 24 tahum dimana kembang desa karena kecantikannya ini, ia banyak dikejar-kejar oleh banyak kumbang kala itu, seiring waktu yang berjalan maka Mawar pun akan berbunga dan hanya memberikan madunya untuk satu kumbang saja. Dengan beberapa waktu yang dibutuhkan untuk menyeleksi kumbang yang ingin menjadi pendamping hidupnya, setelah beberapa waktu perjalanan yang ditempuh kembang desa itu akhirnya ia menemukan pendamping hidupnya yang cocok. Sebut saja Geo laki-laki beruntung berusia 25 tahun ini akhirnya mendapatkan hati dari sang Kembang desa.

Setelah beberapa bulan mereka mengenal satu sama lain akhirnya Mawar dan Geo pun memutuskan untuk menjalin hidup bersama dengan ikatan janji suci. Dan akhirnya mereka menikah dan hidup bersama. Beberapa bulan kemudian dalam kehidupan mereka dengan usia pernikahan yang masih seusia jagung itu ditempa banyak keririkil dalam perjalanan rumah tangganya.

Banyak cobaan mulai dari percekcokan kecil hingga masalah yang kompleks yang mewarnai keluarga kecil tersebut. Karena masih belum banyak pengalaman yang didapat oleh muda-mudi ini. Sedikit masalah pun bisa menjadi perang dunia di rumah tangga mereka, jika salah satunya tidak saling mengalahi dan watak yang sama-sama keras kepala pun menjadi pemicu juga, tak terselesaikannya pertengkaran yang kadang muncul dan mewarnai keluarga mereka.

Lambat laun dengan berjalanya waktu Mawar yang dulunya kembang desa dan dipuja-puja oleh kumbang, maka sekarang ia menjadi wanita kurus dan tersisa hanya tulang dan kulit saja. Ia mengeluh dan merasa menderita dengan penyakit yang dideritanya. Mawar mengeluh akan penyakit yang dideritanya. Lalu geo pun mengajak istrinya tersebut untuk periksa ke Dokter.

Setelah berkunjung ke Dokter, ternyata Mawar pundidiagnosis menderita penyakit “EKSIM”, dan dokterpun menganjurkan untuk dilakukan perawatan dan pengobatan. Tapi dokter juga harus meminta konfirmasi terlebih dahulu dari keluarga pasien, dan saat itu Mawar pun sempat stress dengan keadaan yang dialaminya ia pun sudah berfikir negative terhadap dirinya sendiri dan semangat untuk hidup pun sudah mulai layu dan hilang. Sang suami pun berusaha sekuat tenaga agar istrinya bisa sembuh dan dirawat, dan dengan menyakinkan Mawar dan memberi motivasi terhadap istrinya tersebut, akhirnya Mawar pun mulai sedikit sadar dan mau untuk diobati.

Dan pertemuan berikutnya dokter memberikan pengobatan kepada Mawar. Setelahitu beberapa waktu EKSIM itu mulai menghilang dari diri Mawar. Namun tidak lama lagi EKSIM itu juga muncul lagi. Keadaan yang seperti ini membuat Mawar semakin stress dan mebuatnya terpuruk karena penyakit yang dideritanya. Dan kejadian ini berlangsung terus menerus. Lalu Geo pun memeriksakan Mawar ke Dokter lagi dan Dokter pun menganjurkan agar Mawar berkonsultasi juga dengan seorang Psikolog.

Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata Mawar mempunyai masalah dengan Geo, dan setiap kali EKSIMnya mucul, ternyata waktunya berdekatan dengan pertengkaran yang terjadi pada Mawar dan Geo. Dalam masalah yang dihadapi Mawar dan Geo serta penyakit yang diderita oleh Mawar. Untuk masalah semacam ini menurut Dokter yang menanganimawa, perlu diberikan 2 macam terapi sekaligus, baik terapi pengobatan untuk penyakit Mawar serta terapi psikologis khususnya konseling perkawinan karena keduanya sangat berkaitan untuk kesembuhan Mawar.

Lalu bagaimanakah jalan yang diambil oleh Mawar dan Geo?? Apakah mereka bisa saling memahami?? Dan Apakah Mawar bisa sembuh total??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun