Oleh
Syafitri Asofia
Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Negeri Islam Walisongo Semarang
Pendahuluan
Permainan tradisional merupakan permainan yang sudah ada sejak zaman dahulu dan merupakan salah satu hasil kebudayaan yang diwariskan atau dikenalkan secara lisan. Permainan tradisional ini biasa dimainkan oleh anak-anak yang sebelumnya telah dikenalkan terlebih dahulu kepada mereka. Permaian tradisional biasanya dimainkan secara berkelompok ataupun dimaikan bersama sehingga secara tidak langsung terjadi proses sosial yang berlangsung dalam kegiatan tersebut. Permainan tradisional juga dapat meningkatkan dan mengembangkan jiwa sosial yang dimiliki anak.
Menurut  Danandjaja  Permainan  Tradisional  dibedakan  menjadi  dua  yaitu permainan  bermain  dengan  permainan  untuk  bertanding. Permainan  bertanding menurut Roberts and Sutton Smith dalam Dananjaja dibagi lagi menjadi beberapa, yaitu :
1.Permainan  bertanding  yang  bersifat  keterampilan  fisik  ( game  of physical skill ).
2.Permainan bertanding yang bersifat siasat ( game of strategy ).
3.Permainan bertanding yang bersifat untung-untungan ( game of change ) (martyn, 2016).
Permainan  tradisional  tidak  serta  merta  muncul  dengan  sengaja. Permainan tradisional  selalu  diikuti  dengan  nilai-nilai  luhur yang ditanamkan oleh orang tua pada zaman dahulu . Banyak  nilai  luhur  yang terkandung  dalam  permainan anak tradisional, akan  tetapi  banyak  masyarakat yang sudah tidak mengindahkan lagi nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional itu sendiri. Pada dasarnya permainan tradisional dapat dijadikan sarana untuk belajar di luar sekolah yang sangat pentingartinya dalam proses sosialisasi. Anak-anak belajar mengenal nilai-nilai budaya dan norma-norma yang diperlukan sebagai  pedoman  untuk  pergaulan  sosial  dan  memainkan  peran  sesuai  dengan kedudukan sosial yang kelak mereka lakukan (Martyn, 2016).