Mohon tunggu...
Irmawan syafitrianto
Irmawan syafitrianto Mohon Tunggu... Penjahit - ASN (KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN)

ISTIKOMAH (IKATAN SUAMI TAKUT ISTERI KALO DIRUMAH)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pengetahuan Berbasis Potensi Lokal

3 Agustus 2017   17:51 Diperbarui: 3 Agustus 2017   17:58 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

            Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang memiliki objek kajian, baik kajian formal maupun kajian material. Ilmu diperoleh dari proses kajian terhadap teori kebenaran, hasil kajian dapat berupa pengetahuan  akan kebenaran ataupun ketidak benaran terhadap sebab, proses dan akibat atas fenomena/misteri kehidupan. Ilmu merupakan modal awal dalam menyelesaikan masalah -- masalah kehidupan karena ilmu mempunyai sifat universal.

            Kemampuan menganalisa suatu permasalahan sangat tergantung pada kedalaman ilmu setiap individu. Indikator kedalaman ilmu tersebut berupa pemahaman dasar atas pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, kapan, dan dimana. Ilmu dalam tataran proses penemuan kebenaran harus memiliki landasan (ontologi), metodologi (epistemiologi), serta manfaat yang jelas (Axiologi). Jika ditinjau dalam sudut pandang penyelanggaraan pemerintahan yang baik, maka ilmu menjadi kuadran terpenting dalam pencapaian tujuan. Manfaat organisasi akan terasa jika dalam pencapaiannya digunakan metode yang jelas, tepat, dan sistematis. Untuk memperoleh ketepatan serta kejelasan metode dibutuhkan landasan teoritis serta pengalaman.

            Pemerintah daerah dalam pengembangan komoditas lokal idealnya mengedepankan konsep ilmiah berbasis ilmu pengetahuan berbasis kearifan lokal. Setiap pijakan demi pijakan haruslah memberikan ruh dalam tataran axiology, bukan sebatas teori di atas lembaran kertas. Membangun kawasan berbasis ekonomi khusus mestinya diawali dari membangun mind set keilmuwan individu penggerak  pembangunan.

            Lembaga pendidikan sebagai salahsatu "jembatan" untuk memperoleh ilmu pengetahuan memegang peranan penting terhadap pembentukan mind set keilmuawan, lembaga pendidikan melatih individu untuk memperbanyak mendengar, melihat, membaca, mengkaji, membandingkan, membuktikan, serta menciptakan teori kebenaran.   Perguruan tinggi sebagai lembaga yang mengedepankan pendidikan, penelitian, serta pengabdian pada masyarakat dituntut untuk memberikan out put yang memiliki daya saing berbasis potensi lokal. Yang mengherankan jika penggiat akademisi harus belajar/meneliti kearifan masyarakat lokal seutuhnya di negeri barat, tidak salah, namun kurang tepat menurut saya. 

            Motivator Mario Teguh berkata dalam salah satu acara di stasiun TV swasta, "Kita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan, untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan",  pertanyaan berikutnya adalah apa yang harus dilakukan?? tentunya melalukan segala sesuatu yang tidak hanya bermanfaat untuk individu itu sendiri tetapi untuk banyak individu yang menaruh harapan terhadap manfaat ilmu itu.

Pembangunan yang berkelanjut bukan berarti terus-menerus membangun secara fisik, tetapi seutuhnya adalah pembangunan manusia yang dapat membangunkan manusia-manusia lain agar dapat hidup lebih layak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun