Pendidikan adalah salah satu wadah di mana manusia mendapatkan ilmu pengetahuan baik secara formal maupun non formal. Anak - anak Indonesia umumnya menempuh pendidikan wajib selama 12 tahun yang dimulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), kemudian dilanjutkan ke jenjang perkuliahan jika memungkinkan. Pada saat ini, banyak orang tua yang juga mendaftarkan anak - anaknya ke dalam program pra-sekolah sebelum masuk ke jenjang Sekolah Dasar (SD). Hal ini bertujuan agar anak lebih siap dalam memngikuti proses belajar menganjar nantinya.
Tak bisa dipungkiri, mengajar anak usia dini membutuhkan usaha yang cukup besar, ketelitian serta inovasi - inovasi baru dalam proses belajar - mengajar. Maka dari itu, sebagai pendidik sebaiknya memahami kebutuhan siswa dalam proses belajar-mengajar berlangsung. Tidak jarang guru hanya memberikan instruksi pembelajaran berdasarkan buku saja dengan pola yang sama setiap harinya, hal ini tentunya berdampak pula terhadap siswa didik terlebih terhadap siswa Sekolah Dasar (SD). Maka dari itu, inovasi yang saat ini gencar dilakukan oleh pada pendidik adalah menggunakan ataupun mengembangkan media pembelajaran yang mampu meningkatkan minat belajar siswa serta memudahkan guru  dan siswa dalam memberi dan menerima materi pelajara. Depdikbud (1992:79) menyatakan bahqa penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat serta inovasi belajar siswa, membangkitkan nalar yang teratur, sistematis, dan untuk menumbuhkan pengertian dan mengembangkan nilai - nilai pada diri siswa.
Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam mendukung terlaksananya kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar dan kelancaran proses belajar dengan situasi yang kondusif, untuk membantu merangsang pikiran, perasaan, kemampuan dan perhatian siswa dalam proses belajar-mengajar di ruang kelas. Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam proses belajar - mengajar, adapun menurut Fathurrohman (2009) gambaran lebih detail dari manfaat penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
- Menarik perhatian siswa,
- Membantu siswa lebih cepat memahami materi,
- Memperjela penyajian pesan agar tidak bersifat verbal (dalm bentuk kata - kata tertulis atau lisan),
- NMengatasi keterbatasan ruang,
- Proses pembelajaran menjadi lebih komunikatif dan produktif,
- Meningkatkan minat dan motivasi siswa.
Jenis Media Pembelajaran
1. Media Audio
Media ini cocok diterapkan dalam kegiatan belajar-mengajar karena media ini menjadi media pembelajaran yang mengandung pesan dalam bentuk auditif. Artinya media pembelajaran tersebut akan mengandalkan kemampuan suara. Melalui media pembelajaran ini, anak bisa mendengarkan lagu, menyimak, mendengarkan, atau mengikuti lagu atau cerita yang diputarkan oleh guru. Media audio mempunyai manfaat untuk membantu merangsang perkembangan imajinasi dan bahasa pada anak. Sehingga anak nantinya mampu menyampaikan pesan dari orang ke orang lain dengan mudah.Â
2. Media Visual
Media visual mengandalkan indra pengelihatan dengan melihat media grafis dan media proyeksi. Media grafis sendiri adalah visual yang akan mengkomunikasikan antara fakta dan data. Sementara media proyeksi adalah media proyektor, seperti slide, OHP, dan film strip. Umumnya, media visula lebih mudah dipahami siswa dibanding media audio, hal ini dikarenakan melalui indra pengelihatannya, anak akan mudah memperlajari sesuatu.
3. Media Audio Visual
Media audio visual membantu menyeimbangkan indra pendengaran dan indra pengelihatan. Dengan kata lain, media audio visual akan menampilkan suara dan juga gambar. Berdasarkan karakteristiknya, media pembelajaran audio visual dibedakan menjadi dua, yaitu audio visual diam dan audio visual gerak. Media audio visual diam bisa dilihat dari buku bersuar, film rangkai bersuara. Sementara media audio visual gerak adalah gambar bersuara, televisi, dan film TV.