Mohon tunggu...
Syafira PutriDewi
Syafira PutriDewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang Program Studi PGSD

Saya penyuka segala jenis film, terutama yang bertemakan pemecahan suatu kasus misteri atau yang memerlukan kemampuan menghubungkan film selanjutnya dengan yang sebelumnya. Selain itu saya juga tertarik untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kepopuleran Bahasa Indonesia yang Semakin Dikenal oleh Warga Asing

29 Juni 2024   23:22 Diperbarui: 4 Juli 2024   13:39 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sejak pandemi covid-19 mereda, beberapa sektor industri mulai bangkit kembali untuk bisa memberikan kemudahan bagi para warga untuk menjalani kehidupan sehari-harinya seperti sedia kala. Seperti sektor pariwisata yang mulai membuka akses kepada warga asing untuk dapat menikmati liburan atau bekerja di negara ini kembali. Efeknya kemudian menyebar ke sektor perekonomian dengan membuat para penjual barang-barang lokal merasa gembira karena bisa menarik konsumen lebih banyak sehingga bisa memperbaiki penghasilannya yang berkurang saat pandemi corona berlangsung.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi meningkat secara signifikan setelah cukup banyak orang menggunakan peralatan teknologi untuk mendukung aktivitas sehari-hari selama pandemi corona berlangsung. Akses internet yang menyebar semakin luas juga mempermudah orang-orang dalam mencari informsai apapun sebagai bantuan dalam hal pekerjaan, pembelajaran, maupun hiburan. Begitu juga dengan perkembangan bahasa Indonesia yang mulai dikenal oleh warga asing dari teknologi berbasis internet. Munculnya berbagai aplikasi pendukung yang memungkinkan untuk berkomunikasi dengan warga asing menambah kemudahan dalam bertukar pengetahuan dalam berbahasa. Namun perlu diperhatikan karena banyak pengguna aplikasi yang memperkenalkan bahasa dari negaranya dengan kalimat kasar atau tidak baku, sehingga akan membawa dampak buruk apabila orang tersebut menggunakan kalimat tadi sebagai sapaan kepada orang asing. Kesalahpahaman hingga muncul rasa benci mungkin akan didapatnya. Begitu juga bagi warga Indonesia yang hendak mengajarkan kalimat sederhana bahasa Indonesia kepada warga asing, maka harus memperkenalkan dengan kalimat yang baik untuk menghindari dampak negatif seperti tadi.

Perkembangan bahasa Indonesia juga bisa dilihat dari banyaknya keberhasilan pernikahan dengan warga asing dan bagaimana mereka membagikannya dalam bentuk konten video di salah satu platform internet. Penonton disajikan perbedaan budaya sampai keterampilan berbahasa asing keduanya. Hal menarik ditunjukkan apabila warga asing tersebut fasih berbahasa Indonesia dan mampu berkomunikasi dengan baik. Bahkan ada yang sekaligus memperkenalkan bahasa daerah ke pasangannya dan menjadi nilai tambah lain kepada penonton sebagai hiburan serta pengetahuan.

Para pembuat konten video asing bahkan cukup banyak yang datang mengunjungi negara tercinta kita ini. Tidak hanya untuk memperlihatkan kegiatan mereka selama berlibur, namun juga menunjukkan kemampuan komunikasi mereka dengan warga lokal dengan menggunakan bahasa Indonesia. Meskipun hanya berupa kalimat sapaan seperti "Selamat pagi/siang/malam", tetapi hal tersebut sudah membuktikan adanya rasa menghargai dari mereka untuk dapat memulai komunikasi lebih dulu. Selain memperkenalkan bahasa Indonesia, mereka terkadang melakukan kegiatan lain selama masih berada di sini, seperti mengikuti tradisi keagamaan setempat, ikut dalam kegiatan relawan, belajar membuat batik, sampai mengunjungi museum terkenal di Jakarta. Kegiatan promosi yang secara tidak langsung seperti itu cukup menguntungkan bagi kita dan bisa membuat penasaran lebih banyak warga asing lagi mengenai Indonesia.

Semakin meningkatnya kepopuleran bahasa Indonesia rupanya dapat membuat beberapa perguruan tinggi di luar negeri memasukkan bahasa Indonesia sebagai jurusan barunya, seperti Harvard University yang mulai melakukannya sejak tahun lalu. Hal ini tentu memberikan manfaat yang sangat baik bagi kita untuk lebih percaya diri terhadap bahasa sendiri dan juga sebagai dorongan untuk bisa mempelajarinya lagi dengan lebih giat. Untuk mempertahankan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik, kita harus terbiasa dalam menggunakan kalimat baku atau formal dalam bentuk percakapan maupun tulisan. Membaca juga bisa menjadi upaya lain untuk memperkaya kosa kata ataupun mendapatkan ilmu baru mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena pengaruh budaya asing yang semakin banyak masuk ke dalam negeri harus membuat kita semakin kuat mempertahankan budaya sendiri termasuk bahasa Indonesia. Tingkatan kepopuleran bahasa Indonesia juga dipengaruhi oleh warga lokal, sehingga dibutuhkan keinginan yang kuat dari masing-masing individu untuk selalu menghargai bahasa sendiri sehingga dapat bersaing dengan bahasa Internasional lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun