Bertepatan dengan hari kasih sayang (valentine), pada 14 Februari 2024 kemarin, kita sudah melaksanakan pesta demokrasi, yaitu pemilihan umum (pemilu) untuk memilih para pemimpin lima tahun ke depan. Seperti pada umumnya, perolehan jumlah suara diberikan penuh kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menentukan siapa pemimpin lima tahun ke depan.
Pada pemilu kali ini, Â terdapat tiga pasangan calon (paslon) di pemilihan calon presiden dan wakil presiden, yaitu, Anis Baswedan -- Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto -- Gibran Rakabuming Raka, dan terakhir Ganjar Pranowo -- Mahfud MD. Keunggulan dan kepemimpinan mereka sudah bisa dilihat oleh masyarakat mulai dari debat yang diadakan hingga yang terjauh, bisa dilihat rekam jejaknya di media sosial tentang prestasi-prestasi mereka.
Pada hari yang sama, setelah selesai pencoblosan pemilu. Berdasarkan hasil Polling Quick Count, kebanyakan lembaga survei menunjukkan dominasi suara diperoleh paslon nomor urut 02, yaitu Prabowo Subianto -- Gibran Rakabuming Raka, dengan perolehan suara mencapai 50% lebih, bahkan hampir mencapai 60%. Lalu disusul, Anis Baswedan - Muhaimin Iskandar diurutan ke dua dan Ganjar Pranowo -- Mahfud MD di posisi terakhir .
*Keakuratan dari Hasil Polling Quick Count*
Polling Quick Count sendiri adalah metode cepat untuk menghitung dan memprediksi hasil pemilihan umum dengan menggunakan sampel representatif dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam peraturan KPU nomor 9, tahun 2022, pemberitahuan hasil polling Quick Count adalah hal yang boleh, namun harus 2 jam setelah pemungutan suara selesai.
Walaupun hasil Polling Quick Count, bukan menjadi penentu dari kemenangan salah satu dari paslon calon presiden dan wakil presiden. metodologi yang digunakan oleh berbagai lembaga survei sudah teruji bahkan terbukti dalam setiap penyelenggaraan dalam penghitungan cepat dalam setiap pemilu, dengan keakuratan dan data yang valid.
Lebih lanjut, pada Polling Quick Count kali ini, para pakar statistik dan para lembaga survei  mengatakan bahwa, Margin of Error (MoE) dari perhitungan Quick Count hanya 1% saja. Sehingga hasil Quick Count dan  hasil Real Count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan tipis saja.
Selisih tipis dari pakar politik tersebut, dibuktikan dengan hasil penghitungan Real Count dari KPU yang tak jauh berbeda dengan Quick Count. Yaitu, pada Rabu, 21 Februari dari total 73,58% dari total suara yang sudah masuk, menempatkan paslon 02, Prabowo Subianto -- Gibran Rakabuming Raka di posisi pertama dengan jumlah suara 58,76%, disusul paslon 01, Anis Baswedan -- Muhaimin Iskandar di posisi kedua dengan perolehan 24,25% suara dan Paslon 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dengan total suara 16,99%.
Hasil dari polling Quick Count dan Real Count yang sama, yaitu keunggulan perolehan suara dimenangkan paslon 02, yaitu Prabowo Subianto -- Gibran Rakabuming Raka, membuat pemilu satu putaran hanya tinggal menunggu hasil penetapan resmi KPU saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H