Mohon tunggu...
SYAFIRA ZAHRAROSYADI
SYAFIRA ZAHRAROSYADI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya memiliki hobi mendengarkan music

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penganggaran Dana Covid-19 di Indonesia

21 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 21 Juni 2024   10:01 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penganggaran Dana Penanganan COVID-19 di Indonesia

Pandemi COVID-19 membutuhkan dana yang besar untuk ditangani. Pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran khusus untuk penanggulangan pandemi ini. Berikut beberapa poin penting mengenai penganggaran dana COVID-19 di Indonesia:

Total Anggaran:
  * Pemerintah pusat mengalokasikan dana sebesar Rp695,2 T dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
  * Pemerintah daerah turut mengalokasikan dananya, dengan total sekitar Rp78,2 T.
  * Dana Desa juga dianggarkan untuk penanganan COVID-19, yaitu sebesar Rp28,46 T.
  *(Sumber: [Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)](https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/kotabumi/id/informasi-umum/publikasi-kppn/akun-khusus-covid-19.html))

Penggunaan Dana:
  * Dana tersebut dialokasikan untuk enam sektor utama:
      * Kesehatan (Rp87,55 T) : Mencakup biaya perawatan pasien, pembelian alat kesehatan, insentif tenaga kesehatan, dan lainnya.
      * Jaminan perlindungan sosial (Rp203,9 T) : Termasuk bantuan langsung tunai, program Kartu Sembako, dan bantuan sosial lainnya.
      * Insentif usaha (Rp120,61 T) : Membantu pelaku usaha agar tetap bertahan selama pandemi, contohnya melalui program subsidi gaji dan keringanan pajak.
      * Dukungan UMKM (Rp123,46 T) : Mendukung pemulihan usaha mikro, kecil, dan menengah yang terdampak pandemi.
      * Pembiayaan korporasi (Rp53,57 T) : Membantu perusahaan besar yang mengalami kesulitan keuangan akibat pandemi.
      * Dukungan sektoral Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah (Rp106,11 T) : dialokasikan untuk berbagai program penanganan dampak Covid-19 di berbagai daerah dan kementerian.
  * Fokus penggunaan dana diarahkan pada penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi nasional.
  *(Sumber: [Kementerian Komunikasi dan Informatika](https://anggaran.kemenkeu.go.id/in/post/program-kartu-prakerja-di-tengah-pandemi))

Pelaksanaan dan Monitoring:
  * Kementerian Keuangan memegang kendali utama dalam penganggaran dan penyaluran dana.
  * Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah mengajukan proposal untuk mendapatkan dana, sesuai dengan kebutuhan penanganan di wilayah mereka.
  * Badan Pengawas Keuangan (BPKP) turut melakukan monitoring untuk memastikan penggunaan dana yang akuntabel dan tepat sasaran.
  * [Kementerian Keuangan (Kemenkeu)](https://www.djkn.kemenkeu.go.id/) menerapkan kebijakan refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan COVID-19.
      * Refocusing berarti memfokuskan kembali anggaran pada kegiatan penanganan COVID-19.
      * Realokasi berarti memindahkan anggaran dari pos yang kurang penting ke pos penanganan COVID-19.

Transparansi dan Informasi Publik:
  * Masyarakat dapat mengakses informasi mengenai penganggaran  COVID-19 melalui situs web resmi kementerian/lembaga terkait, seperti Kementerian Keuangan.

Dengan memahami alokasi dan penggunaan dana penanganan COVID-19, diharapkan masyarakat dapat ikut berperan serta dalam mengawasi penggunaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun