Mesin absen fingerprint
Mesin absen fingerprint adalah salah satu alat untuk memantau kehadiran karyawan dengan cara memanfaatkan salah satu identitas yang paling unik di dalam tubuh manusia, yaitu sidik jari. Mesin ini akan memanfaatkan teknologi biometrik, yakni suatu teknologi yang mampu merekam karakteristik fisik ataupun perilaku manusia yang bisa dijadikan sebagai alat identifikasi secara digital.
Hanya menggunakan sidik jari sudah bias menditek waktu kehadiran dan pulang karyawan lalu sudah terekap dengan baik dan akurat, tidak hanya itu mesin absensi fingerprint memudahkan petugas rekap absen /HRD megetahui absensi karyawan dan memudahkan dalam menghitung bonus tahunan .
Absensi Manual
yaitu setiap karyawan harus menulis waktu kehadiran dan pulang di selembar kertas yang sudah disediakan dan itu menyulitkan petugas rekap absen/HRD dalam rekapan bulanan atau tahunan karna harus menghitung satu persatu absensi karyawan belum lagi karyawan yang mungkin curang dengan cara titip absen sehingga hasil yang di dapat kurang akurat. tentunya cara ini tidak efektif dan efisien dengan teknologi yang semakin canggih ini harusnya kita bias memanfaatkan teknologi yang sudah ada
KEUNGGULAN MESIN ABSENSI DI BANDING ABSENSI SECARA MANUAL
- Proses pencatatan dan pengolahan data absensi dengan menggunakan mesin absensi fingerprint tentunya lebih efektif dan efisien di banding secara manual
- Absensi yang di hasilkan oleh mesin absensi Fingerprint ,dengan system absensi yang dicatat secara manual tentunya hasil yang di dapat lebih akurat menggunakan Fingerprint di banding secara manual
- Resiko dalam pencatatan dengan fingerprint tentunya lebih rendah di banding menggunakan secara manual
CARA KERJA MESIN ABSENSI FINGERPRINT
1. Pendaftaran Pengguna (User)
Mendaftarkan diri menggunakan sidik jari biasannya menggunakan jari telunjuk atau jempol , jari sebelah kanan dan kiri, dengan 1 nomor ID dapat di pergunakan max 10 jadi.
2. Verifikasi User
Ketika pengguna memasukkan password setelah menempelkan sidik jarinya, maka mesin absensi sidik jari akan membandingkan sidik jari yang baru discan dengan sidik jari yang yang sudah tersimpan. Daftar sidik jari digunakan untuk memeriksa ID pengguna. Setelah proses verifikasi, sistem akan menampilkan apakah verifikasi berhasil atau tidak pada layar Fingerprint Recognition Terminal.
3. Batas Perbandingan (Threshold)
Threshold perbandingan diatur untuk mengetahui kemungkinan false rejection dan false acceptance.
False acceptance (penerimaan palsu) berarti kesalahan perangkat pengenalan sidik jari sidik seperti jari pengguna dikenali sebagai pengguna B.False rejection (penolakan palsu) berarti mesin pengenal sidik jari tidak mengenali sidik jari yang telah didaftarkan. Anda dapat menetapkan batas pengenalan untuk semua pengguna. untuk sidik jari yang gagal lolos verifikasi, Anda dapat mengadopsi mode verifikasi 1:1 atau "ID + sidik Jari".Jika jari-jari pengguna rusak, turunkan ambang pencocokan. Tingkat penerimaan palsu (FAR = false acceptance rate) dan tingkat penolakan palsu (FRR = false rejection rate) saling mempengaruhi satu sama lain. Mengurangi nilai FAR akan meningkatkan FRR, dan juga sebaliknya. Default threshold setting adalah 35 dan default perbandingan threshold 1:1 adalah 15.
4. ID Pengguna
Ketika mendaftarkan sidik jari, pengguna akan dialokasikan dengan nomor ID yang belum terpakai. Ketika pengguna mulai menggunakan identitasnya sidik jarinya, ID ini digunakan untuk menghubungkan pola sidik jari atau password. Anda dapat memasukkan ID melalui keypad atau penyimpanan lainnya seperti kartu RF (perangkat pengenal sidik jari harus dikonfigurasi dahulu dengan pembaca kartu RF).