Mohon tunggu...
syafira salsabillah
syafira salsabillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Masyarakat terhadap Batik Khas Desa Bocek Bu Uswatun

29 Desember 2022   14:25 Diperbarui: 29 Desember 2022   14:40 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Sosiologi Universitas Muhammdaiyah Malang sedang menempuh mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat kepada pengerjarin batik Desa Bocek Karangploso dengan membantu mengenalkan social media dan pengenalan e-commerce sebagai sarana penjualan batik

Siapa yang tidak mengenal batik tulis? Batik tulisan tangan adalah mahakarya yang dibuat dengan merangkai kain dengan lilin sesuai dengan motif dan pola tertentu. Hasil dari tema utama yang disajikan dari tulis unik karena setiap gambaran memiliki guratan yang berbeda yang membuat batik tulis menjadi unik. Karena keunikannya, batik tulis menjadi favorit banyak orang.

Desa Bocek adalah sebuah desa di Kec. Kabupaten Karangploso.  Batik tulis Bocek memiliki motif tersendiri. Sebagian besar tema memasukkan unsur tanaman seperti cabai dan kopi atau hasil alam dari desa Bocek, pengerjaan Batik Bocek sendiri paling cepat 7 hari. Ibu Uswatun, sebagai seniman di toko Batik di desa Bocek  mampu membawa Batiknya ke luar kota dan pulau hingga ke negeri. Ia mengekspor batiknya ke Amerika, Brazil, Malaysia dan Thailand. "Pesanannya banyak dari orang Indonesia yang tinggal di sana," ujarnya.

Akibat pandemi kemarin, penjualan batik desa Bocek menurun. Alhasil, batik kampung Bocek semakin memudar. Kurangnya pemahan bu uswatun mengenai penjualan online membuat pembelian batik tidak meluas , konsumen Bu Uswatun kira-kira hanya sebatas teman-teman dekat, para pencinta batik itu saja hanya sebatas Di pulau jawa , dan untuk ekspor biasanya ada teman Bu Uswatun yang membantu untuk proses ekspor.

Dari sini saya dan teman-teman berinisiatif untuk mengenalkan batik tulis khas Bocek ini lebih meluas di seluruh penjuru Indonesia melalui pengenalan social media dan di berbagai e-commerce. Ibu Uswatun berharap batik Desa Bocek bisa diekspor kembali setelah pandemi berakhir, untuk mempersembahkan batik khas Bocek kepada dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun