Mohon tunggu...
Syafiq Akmal Raditya
Syafiq Akmal Raditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

Saya suka membaca beberapa buku saat benar benar sedang luang.Selain itu,saya juga memiliki komitmen besar pada hal yang saya sukai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Biografi Ibu Khofifah Indar Pawaransa

26 Oktober 2024   09:20 Diperbarui: 26 Oktober 2024   09:24 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai gubernur ke-14 Provinsi Jawa Timur,Khofifah memiliki segudang pengalaman dan jejak yang sangat bagus untuk diikuti oleh anak anak muda.Hal ini terlihat dari perjalanan hidup dan pendidikannya yang dimulai dari dosen,menteri,hingga saat ini memegang jabatan sebagai gubernur.Walaupun begitu,perjalanan hidupnya tidak semulus yang dikira.Banyak tantangan dan perjuangan yang harus dilewati Ibu Khofifah untuk bisa mencapai prestasi apa yang saat ini beliau miliki.

          Khofifah Indar Parawansa,lahir di Surabaya pada 19 Mei 1965,adalah Gubernur Jawa Timur untuk periode 2019-2024. Khofifah, yang memiliki nama asli Khofifah Tegistha,adalah putri dari pasangan Achmad Ra’i, seorang petani, dan Rochmah, seorang ibu rumah tangga. Sejak muda, Khofifah sudah aktif dalam kegiatan sosial dan berbagai organisasi kemasyarakatan sehingga prestasinya mengantarkannya untuk meraih sejumlah penghargaan. Khofifah menghabiskan masa kecilnya di Surabaya.Ia bersekolah di SD Taquma (1972-1978), SMP Khadijah (1978-1981), dan SMA Khadijah (1981-1984).

          Setelah menyelesaikan masa sekolah,Ibu Khofifah melanjutkan pendidikannya dengan berkuliah hingga meraih dua gelar sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya (1989) dengan gelar S1 Ilmu Komunikasi dan Agama serta Universitas Airlangga (1991) dengan gelar S1 Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Setelah memperoleh gelar sarjana pertama, Khofifah mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Taruna dan kemudian di Universitas Wijaya Putra, Surabaya.Pada masa masa yang penuh gejolak,Beliau memutuskan untuk terjun ke dunia politik pada tahun 1991. Ibu Khofifah bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kemudian terpilih sebagai anggota DPR periode 1992-1997. Sembari menjabat di DPR, ia meraih gelar magiste Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Indonesia pada 1997 . Karier Khofifah semakin berkembang saat ia menjabat sebagai Kepala BKKBN (1999-2001) dan menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hingga tahun 2001.Pada tahun 2004,Ibu Khofifah berhasil menduduki kursi DPR dengan dukungan partai PKB kemudian diangkat menjadi Menteri sosial pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo periode 2014-2019,tetapi mengundurkan diri pada 2018 untuk mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Timur bersama Emil Dardak.Pada tahun 2019,Ibu Khofifah terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024.(Shivilna Wida, 2023)

          Selama masa kepempinannya,Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa,bersama wakilnya,Emil Elestianto Dardak, kini memasuki tahun keempat masa jabatan mereka.Ibu Khofifah telah berhasil mencapai berbagai kemajuan sesuai janji kampanye yang telah ia tuangkan dalam program Nawa Bhakti Satya yang memiliki 11 Indeks Kinerja Utama (IKU) dan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

          Salah satu pencapaian besar pada 2022 adalah pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang mencapai 5,34 persen atau berarti sedikit di atas rata-rata nasional. Peningkatan ini terlihat dari PDRB per kapita yang naik 10,52 persen dari Rp60,04 juta pada 2021 menjadi Rp66,36 juta pada 2022.Pada bidang investasi, Jawa Timur telah mencatatkan peningkatan investasi yang signifikan mencapai Rp110,3 triliun pada 2022, jauh melampaui target RPJMD sebesar Rp80 triliun. Kenaikan ini termasuk realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 66,7 persen dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 24,5 persen.

          Di sektor koperasi dan UMKM, kontribusi terhadap PDRB meningkat menjadi 57,81 persen. Dalam pertanian dan peternakan, Jawa Timur mempertahankan posisi sebagai produsen utama padi dan sapi potong nasional dari 2020 hingga 2023. Selain itu, Jawa Timur juga menjadi eksportir terbesar komoditas perikanan dan meraih capaian vaksinasi PMK tertinggi di Indonesia.

         Jawa Timur juga menunjukkan keberhasilan dalam pengentasan kemiskinan dan mengurangi jumlah desa tertinggal. Pada 2019, terdapat 344 desa tertinggal dan 1 desa sangat tertinggal, yang seluruhnya berhasil ditingkatkan statusnya hingga 2021. Khofifah juga mendorong pegawai pemerintah Jawa Timur untuk bekerja lebih baik demi memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat.(Peni Widarti, 2023)

          Selain pada bidang politik,Ibu Khofifah juga berperan aktif dalam kegiatan kegiatan dan agenda kemasyarakatan yang bermanfaat. Khofifah Indar Parawansa telah meraih berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam pemberdayaan Masyarakat sebagai Tokoh Penggerak Masyarakat dari Islamic Fair of Indonesia pada 2011. Ibu Khofifah juga aktif dalam berbagai kegiatan lintas agama dan budaya, termasuk menyelenggarakan pelatihan bagi tokoh lintas agama di kota-kota seperti Makassar, Ternate, dan Ambon untuk mendorong harmoni antarumat beragama.

          Sebagai Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme untuk menyelenggarakan pelatihan pembentukan Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme di berbagai daerah, seperti Jawa Tengah dan Sumatera Selatan. Ia juga sering mengunjungi daerah-daerah yang mengalami konflik sosial, seperti Ambon, Aceh, dan Sampang, serta menjalankan program multikulturalisme sebagai bagian dari komitmennya terhadap persatuan bangsa.

          Khofifah juga fokus pada program pemberdayaan ekonomi di wilayah-wilayah tertinggal. Dia telah mengunjungi lebih dari 79 kabupaten, mengajarkan keterampilan hidup bagi masyarakat,dan menekankan program pengentasan buta aksara. Sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian lingkungan, Khofifah melakukan gerakan penanaman pohon melalui jaringan Muslimat NU.Gerakan ini berhasil menanam sekitar 1,8 juta pohon antara tahun 2003 hingga 2007. Atas kontribusinya, ia dianugerahi penghargaan dari Menteri Kehutanan pada 2011.Dalam bidang ekonomi, Khofifah mendorong perempuan Muslimat NU untuk membentuk koperasi. Sejak 1996, ia telah mengunjungi 16 provinsi untuk memediasi pembentukan koperasi dengan tujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan di seluruh Indonesia.(Rendy Sadikin, 2014)

          Dari pemaparan pemaparan sebelumnya,kita bisa menyimpulkan bahwasannya untuk bisa sukses dan berhasil kita harus berani melebarkan sayap kita dengan memperluas relasi serta berani untuk bersosialisasi dengan bergabung dengan komunitas komunitas atau organisasi kemasyarakatan.Selain itu,pertasi Ibu Khofifah juga menunjukan kepada kaum perempuan bahwa mereka juga memiliki kemampuan dan kesempatan untuk bersinar,tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri atau kelompok tetapi juga bermanfaat bagi banyak orang.Tekad dan ambisi untuk mencapai Impian juga menjadi salah satu faktor yang bisa menggerakan kita untuk melakukan sesuatu yang produktif serta bermanfaat bagi orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun