Kegiatan Posyandu dan penyuluhan stunting oleh mahasiswa KKM Kelompok 42 di Dusun Tomporejo dilaksanakan pada hari Jumat, 10 Januari 2025, di rumah Kepala Dusun, Ibu Rosi Afifatul Cholida. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 pagi, warga mulai berdatangan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan anak-anak dan bayi mereka. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan tumbuh kembang anak-anak Dusun Tomporejo berjalan dengan optimal. Setelah seluruh rangkaian pemeriksaan selesai, sesi penyuluhan stunting oleh mahasiswa KKM pun dimulai.
Dalam sesi penyuluhan, mahasiswa KKM menyampaikan materi tentang stunting dengan cara yang mudah dipahami. Mereka menjelaskan dampak stunting pada pertumbuhan anak serta cara pencegahannya melalui pola makan yang sehat dan seimbang. Materi disampaikan secara interaktif, melibatkan warga dalam diskusi dan sesi tanya jawab. Antusiasme warga terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait langkah-langkah menjaga kesehatan anak agar terhindar dari risiko stunting.
Selain memberikan edukasi, kegiatan ini juga menyediakan pemantauan kesehatan secara berkelanjutan. Setelah sesi penyuluhan selesai, Bidan Desa, Ibu Zeni Dwi Nurhayati Amd. Keb, melakukan pemeriksaan tambahan untuk anak-anak yang berisiko stunting. Langkah ini menjadi bentuk konkret upaya pencegahan dini untuk memastikan setiap anak mendapatkan perhatian khusus demi tumbuh kembang yang optimal. Partisipasi aktif warga Dusun Tomporejo menunjukkan kesadaran yang semakin meningkat akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan stunting melalui pemeriksaan kesehatan rutin.
Mahasiswa KKM juga membagikan media edukasi berupa brosur yang berisi informasi mengenai stunting kepada warga. Brosur ini dirancang untuk memberikan akses informasi yang lebih luas, khususnya bagi warga yang tidak dapat hadir langsung dalam sesi penyuluhan. Dengan adanya bahan cetak tersebut, masyarakat dapat terus membaca dan mempelajari informasi penting tentang pencegahan stunting secara mandiri.
Kegiatan ini melibatkan peran aktif keluarga dalam menjaga kesehatan anak. Warga diajak untuk membuat rencana sederhana yang dapat diterapkan di rumah, seperti memastikan konsumsi gizi seimbang, memberikan ASI eksklusif, serta meningkatkan aktivitas fisik anak. Upaya ini menunjukkan bahwa pencegahan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab tenaga medis, tetapi juga memerlukan peran keluarga secara langsung dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Acara ini mendapatkan apresiasi yang sangat positif dari masyarakat Dusun Tomporejo. Warga menyadari bahwa kerja sama antara masyarakat, mahasiswa KKM, pemerintah desa, dan tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk mengurangi risiko stunting. Dengan kolaborasi yang baik, masyarakat menjadi lebih percaya diri dalam mengelola kesehatan anak-anak mereka secara mandiri. Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilakukan secara rutin untuk memberikan dampak yang lebih besar dalam menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.