Mohon tunggu...
Syafiq IrsyadillahJ
Syafiq IrsyadillahJ Mohon Tunggu... Artikel Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Mesin UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengatasi Permasalahan Sampah, Mahasiswa KKN Tim I Undip 2021 Membuat Rancangan Alat Pencacah Sampah Organik

13 Februari 2021   11:12 Diperbarui: 13 Februari 2021   11:26 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain Alat Pencacah Sampah (Dokpri)

Sumurboto, Banyumanik, Kota Semarang (09/02/2021) Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim I mulai berlangsung pada  tanggal senin, 4 Januari 2020 hingga Selasa, 16 Februari 2021. Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro TIM I 2021 memiliki konsep yang berbeda dengan dari Kuliah Kerja Nyata Undip Reguler Mandiri (KKN Pulang Kampung). Penentuan lokasi KKN kali dilakukan sesuia dengan lokasi yang telah terdaftar di LPPM Universitas Diponegoro, lokasi yang terdaftar merupakan hasil dari input data mahasiswa yang dilakukan sebelumnya. Masa pandemi saat ini penentuan lokasi yang dilakukan telah disesuaikan dengan keadaan yang ada, sehingga langkah ini dinilai tepat dalam meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Tim P2KKN Undip telah berupaya maksimal dalam merancang KKN Undip Tim I 2021 ini dengan mengusung tema ‘Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Pada Kuliah Kerja Nyata mahasiswa secara pribadi diwajibkan untuk membuat dua program yang untuk dilakukan saat KKN, kedua kegiatan ini dirancang sesuai dengan tema pencegahan penyebaran COVID-19 dan kegiatan pemberdayaan masyarakat berkaitan dengan Sustainable Development Goals sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing (monodisiplin).

Mahasiswa Universitas Diponegoro yang bernama Syafiq Irsyadillah J, berinisiatif untuk membuat sebuh rancangan alat pencacah sampah organik yang bertujuan mencacah sampah organik yang terdapat di RT 01 RW 03 Kelurahan Sumurboto dan nantinya dapat diolah lebih lanjut menjadi pupuk kompos, ide ini didapatkan karena sampah merupakan permasalahan yang seringkali muncul di Indonesia dan sulit teratasi karena volume sampah yang masuk per hari-nya tidak seimbang dengan volume sampah yang dapat diolah lebih lanjut atau dimusnahkan, maka, ide ini dapat sedikit mengatasi permasalahan sampah yang terjadi.

Dengan bermodalkan literatur dari jurnal jurnal di Internet dan konsultasi dengan mahasiswa TA yang dulunya pernah membuat alat pencacah sampah organik, Syafiq mendesain alat pencacah sampah organik skala kecil yang nantinya dapat dibuat dan dapat digunakan RT 01 RW 03 Kelurahan Sumurboto, berikut desain dari alat yang telah dibuat.

Detail Desain (Dokpri
Detail Desain (Dokpri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun