JAKARTA -- Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur pada tahun 2022 dan 2023. Kini mereka disebut-sebut tengah membuka jalan untuk berlaga di Pilpres 2024.Â
Berbagai upaya pun dilakukan salah satunya memperkenalkan dirinya ke publik dalam berbagai kesempatan. Tak jarang mereka juga blak-blakan menyatakan siap berkontentasi dalam Pilpres 2024. Dalam mempengaruhi khalayak pemilih. Tiga gubernur tersebut melakukan agenda setting politik, analisis retorika politik, dan wacana politik.Â
Pengurus Masjid Universitas Gadjah Mada Rizal Mustansyir mengundang tiga Gubernur yaitu Ridwan Kamil (5/4), Ganjar Pranowo (6/4), dan Anies Baswedan (7/4), secara berturutturut untuk ceramah dengan memberi tanggapan terkait dengan isu-isu sosial politik yang sedang ada saat ini.Â
Dilansir dari Kompas.com. "Tokoh-tokoh bangsa ini kan mereka tentu punya solusi tentang berbagai macam problem yang ada di dalam kehidupan aktual kita sekarang ini. Terutama terkait dengan masalah pandemi, masalah perekonomian bangsa, macam-macam lah, maka kita ambil beberapa tokoh itu ada kaitannya dengan kepakaran mereka masing-masing," jelas Rizal saat dihubungi, Kamis (31/3/2022).Â
Tidak dapat dihindari secara, verbal atau non verbal, disadari atau tidak disadari ceramah yang dilontarkan oleh tiga Gubernur tersebut akan mengundang polemik dan citra yang baru dalam masyarakat.Â
Dalam acara tersebut Anies dan Ganjar lebih diuntungkan dibanding Ridwan Kamil karena alumnus Universitas Gadjah Mada. Anies lulusan fakultas ekonomi dan Ganjar lulusan fakultas hukum. Sedangkan Ridwan Kamil lulusan fakultas teknik arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB).Â
Dilansir dari berbagai sumber. Dalam ulasan di media sosial, media massa maupun hasil survey yang ada, ketiga gubernur tersebut dikaitkan akan berkompetisi dalam pilpres 2024 mendatang. Maka dari itu dalam agenda politiknya, public mulai mempunyai jargon-jargon presiden untuk ketiganya. Inilah perang komunikasi politik di ruang public.Â
Target politik ketiganya, tentu saja diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk pemberian suara (vote) jika kelak mereka maju dalam kompetisi pemilihan presiden.Â
Dalam agenda politiknya Anies lebih lebih mengarah kepada nasionalis religius, dibanding Ganjar dan Ridwan yang lebih mengarah ke simbol nasionalis.Â
Sehingga efek komunikasi politiknya dalam acara ceramah terawih di UGM adalah terciptanya pemahaman publik yang akan bermuara pada pemberian suara, kelak dalam pilpres maupun pemilu.Â
Jadi, ketiga gubernur itu sedang melakukan kegiatan komunikasi yang bersifat politik, memiliki akibat politik, dan berpengaruh terhadap perilaku politik pemilih atau khalayak pemilih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H