Mohon tunggu...
Syafina Maulani
Syafina Maulani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Syafina Maulani, Prodi Tadris Bahasa Indonesia, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menelisik Lebih Dalam Analisis Wacana Dalam Kajian Bahasa

30 Desember 2024   17:06 Diperbarui: 30 Desember 2024   17:06 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis wacana adalah salah satu cabang dalam kajian bahasa yang mempelajari penggunaan bahasa dalam konteks yang lebih luas daripada sekadar kalimat. Dalam lingkup ini, wacana dipandang sebagai satuan bahasa yang mencakup teks lisan maupun tulisan yang memiliki makna dan fungsi tertentu dalam situasi komunikasi. Analisis wacana tidak hanya terfokus pada struktur linguistik, tetapi juga pada hubungan antara bahasa, konteks sosial, budaya, dan ideologi yang melatarbelakangi penggunaannya.

Apa Itu Wacana?

Dalam pengertian linguistik, wacana adalah satuan bahasa yang lebih besar dari kalimat, seperti paragraf, artikel, percakapan, atau pidato. Wacana mencakup cara bahasa digunakan untuk menyampaikan pesan, membangun hubungan sosial, dan menciptakan makna dalam interaksi.

Aspek dalam Analisis Wacana

1. Konteks

Analisis wacana selalu mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan situasional. Konteks ini mencakup siapa yang berbicara, kepada siapa, di mana, kapan, dan dengan tujuan apa.

2. Struktur Wacana

Meliputi organisasi teks, kohesi (keterpaduan antarbagian), dan koherensi (konsistensi makna). Misalnya, dalam sebuah artikel, penggunaan kata penghubung dan alur logis menentukan bagaimana ide-ide disampaikan.

3. Ideologi dan Kekuasaan

Analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis) menyoroti bagaimana bahasa mencerminkan dan mempertahankan kekuasaan serta ideologi tertentu. Misalnya, dalam wacana politik, pemilihan kata dapat menunjukkan keberpihakan atau dominasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun