Pada saat ini, Indonesia sedang mengalami masa meningkatnya penduduk usia kerja. Hal tersebut memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di negara kita, karena menurut teori pertumbuhan model solow, pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan faktor produksi( Todaro & smith, 2014: 138). Salah satu penyebab ketersediaan faktor industry tersebut adalah penduduk dan umur penduduk.
Namun sayangnya, pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap faktor ekonomi di Indonesia masih sangat kecil. Hal itu disebabkan karena persebaran penduduk di Indonesia masih belum merata. Seperti contohnya pertumbuhan ekonomi di pulau jawa lebih besar daripada pulau yang berada di luar pulau jawa. Hal itu dikarenakan kepadatan penduduk dipulau jawa lebih banyak dibandingkan di luar pulau jawa. Serta faktor lain yang memengaruhi adalah penduduk usia kerja lebih banyak di pulau jawa.
Penduduk usia kerja lebih banyak di pulau jawa disebabkan karena banyak anak muda usia produktif kaerja yang merantau dan mencari pekerjaaan di pulau jawa. Karena bagi mereka pulau jawa memiliki biaya hidup yang lebih terjangkau, serta banyak variasi lowongan pekerjaan yang berada di pulau jawa. Meskipun semakin banyak suatu penduduk di sebuah negara, tetapi penduduk tersebut tidak dalam penduduk usia kerja hal tersebut akan menjadikan pertumbuhan ekonomi tidak stabil.
  Meskipun Indonesia termasuk dalam negara dengan penduduk terbanyak ke- 4 di dunia namun pertumbuhan ekonominya masih belum stabil. Beda dengan negara Amerika yang memperingkati urutan kedua dengan penduduk terbanyak. Hal itu desbabkan karena angka usia kerja di Amerika lebih tinggi dan kualitas SDM di Amerika lebih baik dan maju.
  Pada tahun 2007, PBB sudah meneliti beberapa tahap pengaruh transisi demografi pada stuktur usia penduduk yaitu:
 Tahap 1: Kematian menurun
          Akibat dari hal tersebut adalah usia muda atau usia produktif meningkat. Serta pada tahap ini jumlah anak lebih banyak dibandingkan dengan jumlah usia dewasa dan usia lanjut. Tahap ini mengakibatkan investasi yang cukup besar pada anak- anak, dan meyebabkan periode tidak kondusif untuk investasi serta pertumbuhan ekonomi
  Tahap 2: Kelahiran menurun
      Hal ini sangat bagus, karena mengakibatkan lonjakan pada penduduk usia kerja. Hal tersebut akan mengurangi rasio ketergantungan baik muda atau tua berada pada tingkat rendah.
Tahap 3: Rasio ketergantungan usia tua meningkat seiring penuaan penduduk
    Pada tahap ini sangat banyak sekali orang- orang usia pekerja menanggung beban orang orang usia nonproduktif. Periode ini sering disebut sebagai bonus demografi