Mohon tunggu...
SYAFIKA SAFFANAH
SYAFIKA SAFFANAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

freelancer

Selanjutnya

Tutup

Atletik

Muhammad Rizki Kurniawan, Sosok Atlet Muda Disabilitas Raih Dua Medali Emas pada Ajang Perlombaan Renang Paperda

4 Juni 2023   20:03 Diperbarui: 12 November 2023   11:45 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekalongan - Muhammad Rizki Kurniawan atau yang biasa akrab dengan sapaan Kiki merupakan siswa difabel yang berprestasi dalam bidang non akademik. Kiki telah meraih juara pertama dengan memperoleh dua medali emas dalam kejuaraan lomba renang gaya bebas dan gaya punggung pada ajang Paperda yang dilaksanakan di Solo pada hari Selasa (23/05/2023) sampai Rabu (25/05/2023). Prestasi ini merupakan prestasi ketiga Kiki dalam juara cabang olahraga.

Sebelumnya, Kiki juga pernah menjuarai lomba tolak peluru dan mendapat juara pertama medali emas yang juga dilaksanakan di Solo dalam ajang Paperda. Namun, ketua komunitas NPCI menyarankan agar pindah saja ke cabang olahraga renang. Hal ini terbukti atas prestasi Kiki dalam cabang olahraga renang, bahwa Kiki memperoleh dua medali perak dalam ajang Kejurprov di Solo pada lomba renang gaya bebas dan gaya punggung. Hal ini tentu tidak membuat Kiki putus asa dalam berlatih.

Perkembangan Kiki dalam meraih prestasi renang dari yang semula medali perak (Kejurprov) menjadi medai emas (Paperda) tentu tidak mudah. Hal ini membutuhkan ketelatenan Kiki dalam berlatih renang. Dalam wawancaranya bersama Ibu Slamet Turah, selaku Ibu Kiki menyampaikan bahwa setiap harinya, Kiki sering berlatih renang di kolam renang Kedung Ketjeh, Capgawen dan didatangi oleh ketuanya. Bahkan ketika mendekati hari lomba, dalam seminggu Kiki bisa latihan renang sampai lima kali. 

Apabila seperti biasanya, dalam seminggu hanya berlatih selama tiga kali yaitu pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Ibu Slamet Turah mengaku bahwa renang merupakan hobi Kiki dari kecil. "Waktu kecil biasa renang di sungai bersama teman-temannya, sampai pada saat itu pernah tenggelam di sungai," tambahnya (03/06/2023). Ia mengaku pernah merasa khawatir tetapi juga memaklumi bahwa itu merupakan hobi anaknya. Namun, sekarang Ibu Slamet Turah merasa bangga atas prestasi anaknya.

Dukungan telah dilakukan oleh berbagai pihak. Dari pihak keluarga, Ibu Slamet selalu mendukung dan menyemangati Kiki, serta selalu mengingatkan untuk terus berdoa. Saat Kiki masih SD pun tepatnya SDN 01 Langkap, ketika latihan renang selalu gratis bahkan sampai ibu gurunya mendatangi ke rumah untuk membujuk dan menyemangati Kiki agar terus berlatih. Dari pihak SMP N 1 Kedungwuni juga melakukan hal yang serupa. Teman-temannya juga ikut mendukung. Desa Gumingsir Langkap, desa asal tempat tinggal Kiki juga ikut berperan dengan memberikan bantuan. 

Bapak Abdullah Hakim, selaku Kepala Dusun 1 Desa Langkap menjelaskan ketika proses wawancara (03/06/2023) bahwa ada program bantuan disabilitas dari pemerintah Desa Langkap yaitu bantuan anak sekolah dan pernah  sekali diberikan kepada Kiki. Rencananya untuk tahun ini akan diberikan selama satu tahun untuk mendukung prestasi Kiki dengan melihat perkembangannya. Kiki juga bergabung dengan komunitas NPCI Pekalongan, sebuah komunitas yang melindungi dan mendukung atlet dengan cacat fisik atau disabilitas. Selama latihan, Kiki tidak pernah membayar sepeser uangpun dan selama lomba dari berangkat sampai pulang juga diurus oleh komunitas NPCI.

Sayangnya, pemerintah kurang peduli dengan atlet disabilitas. Ibu Slamet mengaku, ia kesulitan membiayai sekolah anak-anaknya dan berharap terutama dari pemerintah agar memberikan fasilitas seperti transportasinya agar mudah, di bidang pendidikan juga berharap agar bisa sampai kuliah diperhatikan dari pemerintah, makanan yang bergizi dan vitamin juga dicukupi sebab Ibu Slamet merupakan orang tua tunggal yang kesulitan menyekolahkan anaknya. Ia mengaku juga pernah membicarakan hal tersebut kepada ketua komunitas NPCI agar lebih diperhatikan untuk seorang atlet.

Berita Kiki mendapatkan juara lomba juga mengundang beberapa reaksi warga desa Gumingsir Langkap, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Masyarakat juga ikut senang, seperti dalam wawancara dengan Ilmah selaku warga Desa Gumingsir Langkap (01/06/2023) menyatakan bahwa prestasi yang diraih Kiki dapat mengubah cara pandang masyarakat terhadap anak disabilitas. Sekarang, Kiki masih kembali berlatih seperti biasanya untuk lomba renang yang akan dilaksanakan di Palembang. Namun, beritanya masih simpang siur apakah ajang dari Kejurprov atau dari PAPERNAS. 

Ibu Slamet memberikan motivasi kepada ibu di seluruh Indonesia agar tidak berkecil hati ketika mempunyai anak yang cacat fisik. Walaupun mempunyai kekurangan, pasti dibaliknya ada kelebihan. Kekurangan mampu menjadikan seseorang tersebut seperti orang normal. Bahkan terkadang malah lebih berprestasi. Anak disabilitas terlahir sebagai anak yang istimewa. Kiki memberikan semangat kepada anak disabilitas di luar sana yang ingin meraih cita-citanya.

Pawarta : Syafika Saffanah

Editor  : Syafika Saffanah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun