lungka di sawah merupakan tradisi yang telah lama dipraktikkan oleh para petani di Indonesia. Tradisi ini melibatkan pengambilan tanah dari dasar sawah untuk digunakan sebagai bahan bangunan dan sebagainya. Di Desa Kalikudi tanah lungka bisa diambil tanpa perlu ijin kepada pemiliknya dan bisa dijual tanpa perlu berbagi hasil dengan pemilik sawah.Â
PengambilanBahkan ada pemilik sawah yang malah memberi air minum, kopi, snack dan rokok untuk orang-orang yang mengambil lungka di sawah mereka. Bagi pemilik sawah pengambilan lungka menguntungkan karena untuk pemerataan air dari irigasi.
Dengan diambili tanah lungka di lahan sawah yang berada di tengah-tengah, ketinggian sawah menjadi lebih rendah dari sawah yang berada di pinggir yang berdekatan dengan irigasi. Bila tidak diambil tanah lungkanya, air tidak akan sampai ke sawah yang ada di tengah. Sehingga sedekah lungka memberikan keuntungan kepada pemilik sawah.Â
para pengambil lungka biasanya menjual tanah lungka kepada para perajin batu bata, genteng dan berbagai pihak yang membutuhkan tanah urugan. Tanah lungka sebenarnya subur karena mengandung pupuk dari kegiatan pertanian yang dilakukan pada musim tanam hingga masa panen. Sehingga tidak sedikit pula orang yang membeli tanah lungka untuk media bercocok tanam.
Pengambilan lungka dilakukan dengan cara yang hati-hati dan terencana. Para petani biasanya hanya mengambil tanah dari bagian tengah sawah yang tidak terlalu dalam. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan pada struktur sawah dan akar tanaman padi.Â
Selain itu, pengambilan lungka juga memiliki beberapa manfaat. Tanah yang diambil dari sawah dapat digunakan sebagai bahan bangunan yang ramah lingkungan. Tanah ini tidak memerlukan proses pengolahan yang rumit dan tidak menghasilkan limbah yang berbahaya.
Meskipun tradisi ini telah lama ada, namun akhir-akhir ini semakin banyak pihak yang mempertanyakan kelestariannya. Ada yang beranggapan bahwa pengambilan lungka dapat merusak struktur sawah dan berakibat pada penurunan hasil panen. Padahal pengambilan lungka bisa menjadi simbiosis mutualisme bagi para petani dan para pengambil lungka.
Ada baiknya kita terus melestarikan tradisi yang sudah ada sejak lama ini, meskipun dianggap sepele sebenarnya tradisi ini sangat bermanfaat bagi penduduk desa.Â
Pengambilan lungka di sawah merupakan tradisi yang perlu dilestarikan dengan cara yang bertanggung jawab. Tradisi yang sudah lama dan sering dianggap sepele ini sebenarnya sangat bermanfaat bagi penduduk desa. Selain itu tradisi ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan, asalkan dilakukan dengan cara yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H