Seluruh jajaran SKPD tidak terkecuali Dinas Kesehatan juga harus mengikuti gerbong Jokowi Ahok (baca: kerja keras). Kartu Jakarta Sehat adalah berita gembira bagi rakyat belum mampu, namun bagi tenaga kesehatan artinya harus bekerja lebih keras lagi. Lonjakan kunjungan puskesmas dan rumah sakit menambah beban kerja, dari sebelumnya.
Bagi nakes yang telah biasa mengabdi bekerja keras tentu sudah biasa, namun bagi nakes (pns) yang terbiasa bekerja lamban, ini akan menjadi kabar buruk.
KJS mutlak diperlukan rakyat. Disana sini pasti ada kekurangan, namun tentu bisa diperbaiki sambil jalan. Sebagai nakes apalagi dengan status pns abdi negara, sudah semestinya mendukung penuh yankes yang baik. Sebagai abdi negara pns (nakes), wajib mempunyai etos kerja diatas rata-rata, dan yang lebih penting harus mempunyai kebijaksanaan yang berlapis. Artinya mesti bisa menjadi tempat rakyat mengadukan permasalahan dan menemukan solusi bersama-sama. Sebagaimana telah dicontohkan oleh bos mereka Jokowi Ahok.
Barisan sakit hati (baca: nakes pemalas) sudah mulai bikin status-satus di facebook, menyerang kebijakan KJS. Konon katanya banyak kekurangan. Mungkin maksudnya kekurangan duit, dan mesti lebih banyak bekerja. Karakter manusia kebanyakan murahan, bukan?
Sekali lagi KJS mutlak diperlukan oleh rakyat. Tadi pagi saya sempat membaca artikel seorang penulis senior yang sedang sakit. Beliau tidak bisa menggunakan askes lagi karena satu alasan. Biaya semakin menipis dan dengan terpaksa beliau memutuskan untuk pindah dari depok ke DKI. Saat ini beliau sedang mengurus KTP DKI itu. Semoga beliau tabah dan yang paling penting bisa melihat Tuhan lebih dekat lagi.
Sebagai bagian dari komunitas nakes, saya merasa perlu untuk saling mendukung dan memberi motivasi kepada sesama nakes untuk bersama-sama mensukseskan program jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat yang belum mampu, dimana DKI telah mempelopori untuk menciptakan system yang baik, dan lebih-lebih DKI telah mempelopori adanya itikad yang baik sebagai penguasa/pemerintah.
Salam kompak sukseskan KJS!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H