Mohon tunggu...
Syafii Nur
Syafii Nur Mohon Tunggu... -

MAFU Jember:\r\n"Berfikir sebelum bertindak itu\r\nmudah, tetapi tidak banyak yang bisa melakukannya"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kopyah Presidenku

19 Agustus 2012   18:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:32 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sehabis sholat ied kemarin pagi, saya langsung mengikuti siaran langsung liputan Sholat Ied di Masjid Istiqlal Jakarta. Disana dihadiri Presiden kita dan Wakilnya beserta keluarga besarnya.

Saya orang bodoh dalam agama.Tetapi dulu saya pernah mendengar penjelasan dari guru agama mengenai syarat-syarat sujud: "Nak.., anggota sujud itu ada 7; dahi, dua telapak tangan, dua dengkul dan dua telapak kaki". Dijelaskan waktu itu bahwa 'dahi dan dua telapak kaki' tidak boleh terhalangi dari lantai pada waktu sujud. Dahimu harus dibuka waktu sujud. Jangan ada kain atau penghalang apapun antara dahi dan tempat sujud.

Pagi itu saya melihat banyak punggawa pemerintahan kita termasuk Bapak Prisiden dan Wakilnya yang ada di barisan terdepan di Masjid Istiqlal, kopyahnya menutupi dahinya waktu sujud. Padahal setahu saya kopyah hitam itu jika dikedepankan akan membuat kita sujud beralaskan kopyah; tidak beralaskan tempat sujud (lantai atau sajadah).

Fungsi kopyah diluar sholat sebagai budaya Indonesia dan didalam sholat sebagai penyempurna ibadah.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun