Mohon tunggu...
Syafiatul Makrifah Maysarah
Syafiatul Makrifah Maysarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Halooo saya adalah salah seorang pelajar di Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang hobi mendengarkan musik, belajar hal baru dan bermimpi (tidur ssst..). Saya juga suka melihat drama Korea terkait sekolah atau dongeng..

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sakha Butik dan Batik : Strategi Pemasaran Melalui Keikutsertaan Lomba Cipta Karya Busana Wanita Pendamping Penadon

16 Januari 2025   12:45 Diperbarui: 16 Januari 2025   13:09 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Sakha Butik dan Batik Ponorogo. https://maps.app.goo.gl/eaX5MTE8bK7v8eTU6?g_st=ac

Strategi pemasaran memiliki peran penting untuk keberlangsungan sebuah perusahaan, dengan demikian hal ini menjadi alasan bagi perusahaan untuk mempelajarinya. Strategi pemasaran membantu perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, dengan memahami strategi pemasaran yang tepat, maka perusahaan juga dapat mengarahkan sumber daya dan upayanya secara efektif untuk meningkatkan penjualan, memperluas pangsa pasar, meningkatkan kesadaran masyarakat akan merek produk perusahaan dan tujuan bisnis lainnya. Selain itu, strategi pemasaran juga dapat membantu pihak manajemen dalam mengmbil suatu keputusan yang lebih baik, hal ini dapat dicapai melalui pemahaman yang mendalam tentang pasar, pelanggan dan tren industri, perusahaan dapat melakukan analisis yang lebih baik, mengidentifikasi peluang dan ancaman, dan merancang strategi yang efektif. 

Sakha Butik dan Batik merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang garmen, yakni pakaian batik. Selain itu, Sakha Butik dan Batik juga membuka sanggar yang digunakan untuk pelatihan membatik juga menjahit. Dalam memperluas pangsa pasarnya, salah satu strategi yang dilakukan oleh Sakha Butik dan Batik adalah dengan mengikuti event perlombaan, seperti "Lomba Cipta Karya Busana Wanita Pendamping Penadon" yang berlangsung di bulan Juli tahun 2023 lalu. Lomba tersebut diinisiasi oleh TPPKK Ponorogo yang kemudian diselenggarakan oleh Disbudparpora Kabupaten Ponorogo, dan di setujui oleh Bupati Ponorogo, yang diikuti oleh 85 pendaftar dari wilayah Ponorogo dan sekitarnya. 

Pak Widodo, selaku owner dari Sakha Butik dan Batik Ponorogo menyampaikan bahwa lomba tersebut dapat menjadi ajang perluasan merek, hingga akhirnya memiliki ketertarikan untuk mengikutinya. Strategi yang beliau terapkan adalah dengan membuat sembilan (9) karya seni sesuai dengan jumlah karyawan yang saat itu bekerja di Sakha Butik dan Batik Ponorogo, namun nama keikutsertaan lomba disesuaikan dengan KTP pribadi yang saat itu dipilih berdasarkan lotre. Dalam kurun waktu 5 hari, Pak Widodo beserta tim harus menyelesaikan karya busana lengkap dengan filosofinya. Dan pada akhirnya tiba waktunya penutupan pengumpulan karya di tanggal 25 Juli 2023. Selanjutnya, karya yang telah terkumpul yaitu sekitar 55 karya diseleksi oleh juri.Tanggal 27 Juli 2023, tepatnya hari pengumuman hasil seleksi menjadi hari yang membanggakan, karena karya busana yang dibuat oleh Sakha Butik dan Batik mampu meraih tiga juara sekaligus pada event tersebut yakni juara satu (1), juara tiga (3) dan juara harapan tiga (3). Hal tersebut tentunya menjadi sorotan publik dikarenakan nama salah satu pemenang sama dengan nama istri dari Bupati Ponorogo saat itu, yaitu ibu Susilowati. Namun rumor tersebut segera dibantah oleh Sakha Butik dan Batik dengan memberikan bukti foto dan KTP pemenang event "Lomba Cipta Karya Busana Wanita Pendamping Penadon". 

Gambar 2. Sertifikat Penghargaan Juara Lomba Cipta Karya Busana Wanita Pendamping Penadon 
Gambar 2. Sertifikat Penghargaan Juara Lomba Cipta Karya Busana Wanita Pendamping Penadon 

Setelah menggaet penghargaan tersebut, ada banyak dampak positif yang dihasilkan, terutama merek Sakha Butik yang semakin meluas dan dikenal oleh masyarakat. Nama busana yang dimenangkan ini diberi nama "Donta" singkatan dari Penadon Wanita, karena dirasa jika menggunakan nama "busana wanita pendamping penadon" terlalu panjang dan sulit untuk diucapkan serta dikenal. Pak Widodo dalam hal ini menyampaikan "Kalo busana wanita pendamping penadon itu kan lama too, jadi kita singkat apa namanya, "Donta" atau Penadon untuk Wanita" (10.19 - 10.26)

Gambar 3. Potret Wawancara bersama pemilik Sakha Butik dan Batik Ponorogo 
Gambar 3. Potret Wawancara bersama pemilik Sakha Butik dan Batik Ponorogo 

 "Donta" juga pernah dipesan secara khusus oleh tim ibu Titiek Soeharto di bulan Mei 2024, hal ini karena Donta akan dipakai oleh Bu Titiek Soeharto dalam peresmian "Monumen Patung HM Soeharto" di Badegan bulan Juni tahun 2024 lalu. Setelah itu, Donta juga dipesan ronbongan oleh Pegawai Dinas di Ponorogo, karena adanya kebijakan baru melalui surat dari Bupati Ponorogo terkait penggunaan pakaian Penadon dan Donta selama acara pembukaan grebeg suro 2024. 

Gambar 4. Potret Bu Titiek memakai kebaya Donta.
Gambar 4. Potret Bu Titiek memakai kebaya Donta. "mediaponorogo.com Informasi Berita Ponorogo" https://mediaponorogo.com/2024/06/08/titiek-soeharto-re

Harapan untuk ke depannya, Penadon beserta busana pendampingnya yaitu Donta dapat diakui oleh UNESCO bahwa pakaian Penadon dan kebaya Donta merupakan busana khas Ponorogo. Upaya awal yang dilakukan oleh kabupaten Ponorogo yakni mewajibkan ASN untuk memakai donta dan batik untuk seragam di setiap hari Kamis dan rencana mulai realisasi di tahun 2025 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun