Pada dasarnya globalisasi mengubah semua yang ada pada dunia dan dalam diri kita, hal itu berhubungan terhadap mindset, politik, ekonomi, budaya, agama, etnis, dan strategi. Oleh karena itu, tidak bisa kita hindari kenyaatan bahwa perbedaan adalah suatu hal yang sangat pasti dan pasti ada. Dan pastinya hal ini menjadi sebuah tantangan yang nyata dan pasti dilalui oleh setiap manusia untuk menghadapi berbagai keberagaman dan perbedaan nilai, budaya dan agama.
Disini sang penulis akan membahas tentang pluralisme di negara Indonesia. Sebelum masuk ke inti tulisan sang penulis patutnya kita harus mengetahui pengertian pluralisme. Apa sih pluralisme menurut kalian para pembaca tulisan sang penulis? Kalo menurut sang penulis sih, pluralisme adalah sebuah sikap dimana kita menerima keberagaman. Di negara Indonesia banyak sekali keberagaman yang meliputi keberagaman budaya, suku, mindset, agama, adat istiadat, ras, golongan, dan pandangan hidup. Di negara Indonesia sendiri masyarakatnya sudah hidup berdampingan dengan berbagai macam keberagaman budaya, suku, mindset, agama, adat istiadat, ras, golongan, dan pandangan hidup sejak masa kerajaan, masa penjajahan sampai dengan masa sekarang yaitu era teknologi semakin maju dan terus berkembang.
Kita sebagai rakyat negara Indonesia harus bisa hidup dengan menerapkan sikap saling toleransi, saling menghormati, dan saling menghargai antar rakyat negara Indonesia karena hal tersebut termasuk dalam pluralisme. Pluralisme sendiri juga memiliki arti luas tidak hanya dalam kita saling menghormati, saling toleransi, dan saling menghargai terhadap rakyat Indonesia yang berbeda agama saja. Akan tetapi, kita juga harus saling toleransi, saling menghormati, dan saling menghargai sesama rakyat negara Indonesia yang berbeda suku, budaya, adat istiadat, ras, golongan, dan pandangan hidup. Dengan cara menerapkan pluralisme kita sebagai rakyat negara Indonesia bisa mencapai semboyan negara kita Indonesia, yaitu semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Dengan hidup pluralisme kita juga sudah bisa menciptakan semboyan negara kita Indonesia. Â Â
Cara pandang terhadap pluralisme merupakan suatu yang mempunyai peran sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat di negara Indonesia. Kenapa yaa pluralisme mempunyai peran penting di negara Indonesia? Kalian tau nggak sang penikmat bacaan? Kalo menurut sang penulis sih, pluralisme sangat mempunyai peran penting di negara Indonesia karena di negara Indonesia mempunyai banyak keberagaman yang sudah saya paparkan diatas tadi. Tak jarang cara pandang terhadap pluralisme menjadi perhatian utama dan menumbuhkan sikap-sikap tertentu kepada masyarakat Indonesia, contohnya keterbukaan, ketertutupan, kebencian, kesenangan, dan lain-lain.
Diantara banyaknya keberagaman yang kita miliki di Indonesia, agama adalah salah satu hal yang dinilai dan dilihat sebagai sesuatu yang paling sering dibahas oleh masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran agama tersebut dan juga karena agama sangat mempengaruhi cara berelasi dan membetuk mindset orang-orang ataupun golongan agama di Indonesia. Selain itu, agama juga menjadi hal yang sering diagungkan oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan mereka. Semua hal yang menyangkut tentang agama di Indonesia akan diusut sampai tuntas.
Bertepatan dengan munculnya berbagai paham tentang pluralisme sendiri menjadi perbincangan banyak orang yang menyebabkan pro dan kontra di lingkungan cendikiawan, pemikir, kyai, ulama, dan tokoh agama. Secara khusus dalam hal agama, berbagai masyarakat yang memeluk agama ataupun mempunyai kepercayaan berbeda-beda, dengan kondisi seperti itu, dapat disimpulkan bahwa pluralisme agama bukanlah kenyataan yang mengharuskan masyarakat Indonesia untuk saling menjatuhkan, saling merendahkan, atau mencampuradukkan urusan agama antara agama yang satu dengan agama yang lain, tetapi justru untuk mempertahankan kerukunan dan ketentraman antar masyarakat Indonesia dengan cara saling menghormati dan bekerjasama antar masyarakat meskipun berbeda keyakinan ataupun agama.
Masyarakat Indonesia saat ini masih belum semuanya menerapkan pluralisme. Akan tetapi, masyarakat Indonesia jauh lebih memiliki sikap toleransi tinggi terhadap perbedaan suku, agama, ras, adat istiadat, dan golongan dibandingkan dengan negara-negara yang ada diluar Indonesia khususnya di daerah Eropa, Amerika, maupun negara di daerah barat. Di negara-negara yang ada di Eropa, Amerika, maupun negara di daerah barat masih sering terjadi diskriminasi terhadap ras, suku, ataupun agama. Di daerah Eropa dan Amerika sering terjadi diskriminasi warna kulit dan agama. Di sana banyak orang yang berkulit hitam dan orang yang beragama islam yang didiskriminasi atau dikucilkan dari lingkungan karena masyarakat di daerah Eropa dan Amerika merasa bukan satu ras maupun sepaham keyakinan.
Di Indonesia juga kadang terjadi diskriminasi terhadap agama, ras, suku, budaya, dan golongan. Akan tetapi, diskriminasi yang sering terjadi di Indonesia yaitu agama karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama islam jadi masyarakat Indonesia yang non islam sering mengalami diskriminasi. Diskriminasi yang terjadi di Indonesia tidak separah diskriminasi yang terjadi di daerah Eropa dan Amerika karena masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan perbedaan ras, suku, budaya, agama, dan adat istiadat sejak zaman dahulu. Pada zaman dahulu masa kerajaan banyak keberagaman dan perbedaan tetapi masyarakat pada saat itu saling hidup damai, tentram, dan rukun meskipun banyak keberagaman dan perbedaan. Berbeda dengan masa sekarang banyak hal diskriminasi yang terjadi padahal saat ini sudah banyak masyarakat yang berpendidikan.
Di masa kerajaan dulu istilah pluralisme masih belum ada tapi masyarakat saat masa itu sudah menerapkan pluralisme berbeda dengan masa sekarang istilah pluralisme sudah dikenal banyak masyarakat akan tetapi, banyak masyarakat masa kini yang hanya berbicara pluralisme dimulut saja tidak dilakukan praktik yang sebenarnya.
Kalian para pembaca apakah tau penyebab masyarakat Indonesia bisa seperti itu? Silakan cari jawaban menurut kalian sendiri para pembaca. Sang penulis disini menyimpulkan bahwa pluralisme di Indonesia masih jauh lebih terlaksana daripada di negara luar Indonesia khususnya di daerah Eropa dan Amerika. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI