Mohon tunggu...
Musyaffa
Musyaffa Mohon Tunggu... -

The Student Of Magister (S2) Islamic Communication of Broadcasting Islamic State University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Hadirnya PS TNI dan PS Bhayangkara Diberbagai Kompetisi

1 Mei 2016   22:19 Diperbarui: 1 Mei 2016   23:53 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

         

ps TNI dan Polri

Hadirnya PS TNI dan PS Bhayangkara dalam berbagai kompetisi sepakbola skala nasional  menyisakan pertanyaan. Mengapa mereka berpartisipasi aktif dalam berbagai kompetisi pasca PSSI dibekukan?

          Era presiden Joko Widodo, sejak awal telah mewanti-wanti untuk mereformasi pesepakbolaan di Indonesia. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, PSSI disinyalir dirudung berbagai masalah. Mulai dari masalah pengaturan papan skor, pengaturan para pemain tim nasional yang diduga penuh dengan unsur nepotisme, hingga berujung minimnya prestasi dari berbagai jenjang kompetisi.

          Masalah PSSI dinilai begitu kompleksnya, sehingga perlu membutuhkan upaya-upaya yang tidak mudah. Oleh karenanya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nachrowi mengambil sikap yang ekstrim. Sebuah sikap yang cukup berani yakni pembekuan pengurus PSSI. Dengan demikian, terbitnya surat pembekuan kepengurusan PSSI, maka secara otomatis menyebabkna bekunya berbagai kompetisi pada semua bidang baik skala nasional maupun kompetisi internasional.

          Kompetisi semisal ISL atau IPL dan Divisi dua pun sempat berhenti beberapa waktu pasca pembekuan PSSI. Kondisi demikian, seakan seperti adanya fenomena “Mati Suri” ditubuh PSSI. Kondisi demikian, menimbulkan gejolak di insan pesebakbola nasional. Dari fans, pemain, pengurus klub, hingga pengurus PSSI merasakan dampak dari pembekuan tersebut.

          Sebuah inisatif dari sang nakhoda Kemenpora. Imam Nachrowi pun menggelar kompetisi sekaliber kompetisi nasional, yakni piala Presiden. Seusai kompetisi piala Presiden, seakan Imam Nachrowi dan “PSSI Tandinganya” mulai bekerja sama dengan berbagai pihak. Utamanya dengan Markas Besar TNI. Hasilnya ialah hadirnya Sudirman Cup. Dari sejak ini, mulai muncul PS TNI di kompetisi tersebut. Usai kompetisi piala Sudirman Cup. Kemenpora, dan Maber Polri beserta pihak terkait kembali menyepakati adanya kompetisi berskala nasional pola. Maka, terselenggaralah kompetisi sepak bola bernama “Bhayangkara Cup”. Dari sinilah PS Bhayangkara sebagai kebanggaan pasukan Polri mulai tampil di piala se-level nasional.

          Meskipun kedua skuad yang baru ini tidak menjadi juara diberbagai kompetisi ini. Namun, kehadirannya memberi warna. Apalagi, baru di era pemerintah Jokowi-JK, seorang presiden membuka secara resmi setiap gelaran kompetisi. Apalagi saat ini sedang digelar Kompetisi musiman, Torabika Soccer Championship 2016.

          Kedua skuad ini, baik PS Bhayangkara maupun PS TNI dapat penulis katakan sebagai skuad “Security Football Clubs (SFCs)”. Dengan demikian, keikutsertaannya tidak hanya lagi sebagai satuan pengamanan diberbagai pertandingan di lapangan. Tetapi keikutsertaan dinilai sebagai bentuk ‘pengamanan’ atas sistem yang selama ini ada di tubuh PSSI. Hadirnya SFCs seakan menjadi serum atau anti bodi bagi virus-virus yang menyebabkan ‘sakitnya’ PSSI. Selama ini, kepengurusan PSSI, baik di masa Nurdin Chalid, Arifin, hingga La Nyala Mataliti dinilai sarat dengan berbagai kepentingan. Dari kepentingan politik hingga kepentingan Kapitalis. Maka, kehadiran dua klub baru yang penulis namakan sebagai SFCs ini menjadi bagian dari treatmentkepada kepengurusan PSSI nantinya agar mereformasi PSSI dengan transparan dan akuntabel.

          Sistem yang baik akan menghasilkan outputyang baik, demikian dalam teori Sistem Managemen. Maka, Jika Sistem di tubuh PSSI baik, maka akan melahirkan kompetisi yang sehat, pemain yang hebat, hingga menjadi Tim Nasional yang kuat, sehingga mejadi Bangsa yang bermartabat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun