Menghadapi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi adalah topik yang banyak di diskusikan dan menjadi tumpuan utama dalam berbagai diskusi dan analisis ekonomi. Menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi global, beberapa faktor yang memengaruhi meliputi inflasi inti yang masih relatif tinggi, suku bunga yang tinggi, beban utang yang tinggi, perdagangan dan investasi global yang melambat imbas fragmentasi geopolitik yang meningkat, dan populasi yang cenderung menua.Â
Kinerja pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju cenderung melambat, bahkan terkontraksi akibat inflasi tinggi dan suku bunga tinggi yang masih mendera. Daya beli dan investasi cenderung terpangkas, sementara sektor keuangan masih diliputi oleh ketidakpastian dan kerapuhan. Kebijakan fiskal ekspansif sulit diimplementasikan untuk menjadi bantalan (buffer) untuk menyerap shock, akibat defisit anggaran dan utang yang sudah terlanjur tinggi. China, sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, juga mengidap perlambatan.
Menghadapi perlambatan ekonomi global, beberapa langkah antisipasi yang dapat diambil antara lain:
- Mengundang investor jangka panjang terutama di bidang infrastruktur untuk menanamkan modalnya di dalam negeri melalui skema Public-Private Partnership (Kerjasama Pemerintah dengan Swasta).
- Menyederhankan perizinan baik di bidang investasi maupun perdagangan.
- Mendorong agar kegiatan ekspor bisa berjalan.
- Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah berusaha untuk mendorong agar APBN berperan dalam mendongkrak pertumbuhan melalui belanja pemerintah.
Dengan demikian, pemerintah dapat mengantisipasi perlambatan ekonomi global dan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H