Berikut Merupakan Enam Kategori Keselamatan Yang Di Analisis
1.) Insiden atau Kecelakaan yang Sering Terjadi
> Jembatan
Pada jembatan di prabanlintang bisa dikatakan rawan terjadi orang terjatuh, seperti yang saya rasakan sendiri ketika minginjakan kaki di jembatan tersebut, jembatanpun mulai bergoyang-goyang karena desain yang jembatan yang bisa dikatakan jembatan gantung. Oleh karenanya, ketika seseorang melintasi jembatan tersebut harus memiliki keseimbangan dan keberanian yang bagus agar tidak jatuh.Solusi : Ada baiknya jembatan tersebut di desain ulang dengan lebih memperhatikan standarisaasi tali yang digunakan, agar kokoh dan tidak mudah goyang.
> Tanahwisata alam, tidaklah heran jika prabanlintang lebih menonjolkan pesona alaminya. Namun demikian, area tersebut juga malah sering terjadi insiden terpeleset. Mengapa demikian? Karena prabanlintang merupakan daerang pegunungan yang sering hujan, wajar jika banyak tanah yang licin.
Mengingat prabanlintang merupakanSolusi : Mengingat prabanlintang ingin tetap menjaga pesona alaminya, sebaiknya pengelola memperhatikan juga resiko kecelakaannya dan tidak lupa member papan peringatan disetiap daerah yang berlumpur. Selain itu, akan lebih baik lagi jika pengelola membuat sistep resapan agar ketika hujan tidak ada lagi genangan air dan area basah yang beresiko terjadi kecelakaan.
> Pembatas
Sudah tidak heran lagi mengenai pesona alami di prabanlintang, sehingga setiap tepi pembatasnya adalah tanaman. Namun demikian, pemilihan tanaman yang baik dan perawatan juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi insiden yang saya alami sendiri yaitu tangan saya terserempet tanaman liar berduri. Beruntung karena reflek saya langsung behenti berjalan dan melepaskan duri yang menancap sehingga tidak terkena goresan panjang.
Solusi : Hal yang bisa dilakukan adalah melakukan cek-in secara rutin pada setiap jenis tanaman yang digunakan, serta melakukan perawatan secara teratur agar tidak ditumbuhi tanaman liar yang berbahaya.
2.) Masalah-masalah di Tempat Wisata
Ada banyak sekali masalah yang saya analisis di tempat wisata tersebut. Masalah yang sangat menonjol adalah mengenai setiap fasilitas-fasilitas yang ada di tempat tersebut.
Sangat disayangkan bahwasanya fasilitas disana mudah sekali lapuk dan keropos. Bukan karena pengunjung yang merusak, namun alam yang melakukanya, cuaca yang sering hujan membuat fasilitas disana mudah berkarat dan lapuk. Banyak sekali tangga-tangga, meja, atap, bahkan jembatan sendiri termakan oleh alam.
Tidak ada pilihan yang tepat untuk mengganti fasilitas utama yaitu kayu, jika dirubah ke plastik atau besi dan di duplikasi akan beda kualitas alami yang didapat pada wisata tersebut.3.) P3K
Untuk layanan P3K saya rasa prabanlintang sudah cukup menyiapkan beberapa keperluan yang dibutuhkan setiap pengunjung seperti :
- Obat penghilang rasa sakit
- Paracetamol
- Obat diare
- Obat Alergi
- Betadin
- Hansaplas
- Balsem
- Pereda flu & batuk
- Salep
- Kapas
- Perban
4.) UKS
Untuk penangan korban ketika terjadi kecelakaan, prabanlintang memiliki UKS tersendiri. Meskipun kecil dan terdapat beberapa fasilitas medis kurang, namun berdasarkan laporan dari pengelola tempat tersebut sudah terdapat kasur dan lemari yang memiliki alat medis seperti :
- Tabung oksigen
- P3K
- Dan thermometer
Meski saya tidak dapat melihat dan meotret secara langsung, berdasarkan laporan pengelola UKS masih belum dibuka karena prabanlintang di masa pandemi masih ditutup.
5.) Kontak Darurat
Ketika terjadi hal yang serius, terdapat beberapa kontak yang dapat di hubungi seperti :
- Layanan Kesehatan Puskesmas : 081911547156
- Layanan Keamanan Masyarakat : 110 – Polsek bojong
- Layanan Tata Kelola : 082322503586
6.) Protokol Kesehatan
Di prabanlintang bisa dibilang sudah memenuhi peraturan kesehatan pemerintah di masa pandemi seperti :
- Pada saat masuk dan keluar pada tempat wisata terdapat arahan memakai masker dan menggunakan handsanitizer.
- Di setiap sudut terdapat juga papan peringatan untuk mematuhi protokol kesehatan.
- Dan tepat di area tengah wisata prabanlintang terdapat 1 barisan rapi untuk tempat mencuci tangan. Ada kurang lebih 10 area untuk mencuci tangan ditambah 2 yang ada di masjid dan 4 yang ada di toilet.