Harga tiket candi borobudur yang naik menjadi Rp750.000/orang untuk wisatawan nusantara dan 100 USD untuk wisatawan mancanegara menjadi bahan perbincangan warga lokal.Â
Pasalnya mereka menganggap bahwa harga tersebut terlalu mahal. Kenaikan harga tiket ini bukan tanpa sebab, melainkan adanya kebijakan baru, dimana pemerintah ingin menekan kuota pengunjung candi, sebanyak 1200 orang per hari. Pembatasan tersebut bertujuan untuk konservasi dan untuk menjaga kelestarian candi.Â
Direktur utama Taman Wisata Candi Borobudur, Edy Setijono menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dimaksudkan agar hanya wisatawan yang bersungguh-sungguh ingin belajar dan berkepentingan saja yang dapat masuk naik ke candi. Jika hanya ingin foto-foto, cukup di bawah saja, di pelataran dan halaman candi dengan biaya tiket Rp50.000.Â
Sedangkan bagi pelajar, untuk dapat naik ke candi tiket hanya dibanderol sebesar Rp5.000 saja. Harga tiket khusus pelajar ini demi keperluan pendidikan. Kuota khusus pelajar sendiri mencapai 20-25% dari 1200 seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya.
 Jika dilihat dari alasan mengapa harga tiket naik ke candi borobudur dapat dinaikkan berkali-kali lipat, tentu akan sangat membantu untuk tetap melestarikan dan menjaga candi sebagai salah satu cagar budaya yang ada di Indonesia.Â
Karena pada kenyataannya, banyak orang yang kurang bertanggung jawab yang telah melanggar peraturan yang dibuat oleh pengelola setempat dengan mencoret-coret dinding candi maupun duduk di area yang seharusnya tidak diperbolehkan.Â
Adanya kenaikan harga ini, akan menekan pengunjung yang kurang bertanggung jawab tersebut, sehingga candi borobudur tetap terjaga kelestariannya. Pengunjung juga akan tetap bisa menikmati cagar budaya ini meskipun hanya dari halaman dan pelataran candi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H