Mohon tunggu...
Syafaatul fauziah
Syafaatul fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pendidikan: Jalan Menuju Cahaya

21 November 2024   08:45 Diperbarui: 21 November 2024   08:46 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendidikan: Jalan Menuju Cahaya

Pendidikan adalah cahaya yang memancar,  

Mengusir gelap, menyinari jiwa yang lapar.  

Di tengah dunia yang penuh warna,  

Ia hadir sebagai penuntun arah, pembuka mata.  

Di setiap deretan kata yang kita baca,  

Ada sejuta dunia yang tersembunyi di sana,  

Setiap kalimat adalah pintu,  

Setiap halaman adalah perjalanan baru.  

Buku-buku, di tangan kita, adalah senjata,  

Bukan untuk menghancurkan, tapi untuk membangun dunia,  

Di dalamnya terkandung segala kebijaksanaan,  

Mengajarkan kita tentang makna, tentang kehidupan.  

Pendidikan bukan hanya kata-kata di papan tulis,  

Bukan pula sekadar angka yang dihitung di ujian,  

Ia adalah proses panjang yang tak tampak,  

Menumbuhkan pohon pengetahuan yang berakar dalam.  

Di ruang kelas, kita bukan hanya belajar menghitung,  

Namun kita belajar tentang persahabatan, tentang kejujuran,  

Tentang melangkah dengan kepala tegak,  

Tentang berani bermimpi dan tidak takut untuk jatuh.  

Guru-guru, dengan sabar dan penuh kasih,  

Membimbing langkah kita yang terkadang ragu,  

Mereka bukan hanya pengajar, tapi pelita,  

Yang menuntun kita menuju terang, dari gelap menuju terang.  

Namun pendidikan bukan hanya di dalam kelas,  

Ia hadir di jalan-jalan yang kita lewati,  

Di kehidupan yang penuh tantangan,  

Di keluarga, di masyarakat, di setiap interaksi.  

Pendidikan adalah proses yang tak pernah selesai,  

Ia berlanjut seiring waktu, berkembang tanpa henti,  

Dari masa kanak-kanak hingga usia senja,  

Setiap detik adalah kesempatan baru untuk belajar.  

Pendidikan bukan sekadar pencapaian akademis,  

Bukan tentang gelar yang kita pakai,  

Namun tentang seberapa jauh kita bisa melangkah,  

Seberapa besar kita bisa memberi manfaat,  

Untuk diri sendiri dan bagi sesama.  

Ia adalah akar yang memperkokoh jiwa,  

Merawat rasa ingin tahu yang tak pernah padam,  

Membuat kita terus bertanya, terus menggali,  

Mencari kebenaran, mencari makna dalam hidup ini.  

Pendidikan mengajarkan kita untuk berpikir,  

Bukan hanya untuk mengikuti, tetapi untuk mencipta,  

Ia mengajarkan kita tentang keadilan,  

Untuk memahami bahwa setiap orang berhak atas kesempatan yang sama.  

Di dalam pendidikan, kita belajar tentang kebebasan,  

Bebas untuk bermimpi, bebas untuk bertanya,  

Bebas untuk berpendapat dan dihargai,  

Karena pendidikan adalah hak setiap insan manusia.  

Pendidikan bukan sekadar untuk mengisi otak,  

Namun untuk menumbuhkan empati dalam hati,  

Ia mengajarkan kita untuk memahami,  

Untuk mendengarkan dengan hati yang lapang.  

Jangan biarkan pendidikan menjadi alat yang memisahkan,  

Jangan biarkan ia menjadi jurang yang membatasi,  

Pendidikan adalah jembatan yang menghubungkan,  

Membawa kita pada dunia yang lebih adil dan merdeka.  

Pendidikan adalah harapan yang tak pernah padam,  

Ia adalah api yang harus dijaga, dipelihara,  

Karena tanpa pendidikan, kita berjalan dalam kegelapan,  

Tanpa pendidikan, kita hilang arah, tanpa tujuan.  

Jadi, mari kita terus belajar dan mengajar,  

Mari kita jaga pendidikan untuk generasi mendatang,  

Agar dunia ini menjadi tempat yang lebih baik,  

Dengan pengetahuan, dengan kebijaksanaan, dan dengan cinta.  

Pendidikan adalah jalan yang panjang,  

Namun di ujungnya, ada cahaya yang menanti,  

Cahaya yang akan membimbing kita menuju dunia,  

Di mana semua orang memiliki kesempatan untuk bersinar.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun