Mohon tunggu...
syafaat nur halifa
syafaat nur halifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPN Veteran Jakarta

Mahasiswi program studi kajian film, televisi, dan media.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Review Film Miracle in Cel no.7 Korean Version

15 September 2024   15:01 Diperbarui: 15 September 2024   15:07 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Miracle in Cell no. 7 ada banyak sekali versi dari berbagai macam Negara, seperti Indonesia, Filipina, Turki, Arab, Korean Selatan, dan lainnya. Sesuai judul kali ini kita akan mencoba mengulas film Miracle in Cell no.7 dari versinya Korea Selatan. Film ini diproduksi oleh Korea Selatan pada tahun 2013. Yang diperankan Ryu Seung Ryong sebagai pemeran utama yang bernama Yong Gu.

Untuk kamu yang senang dengan film berbumbu bawang alias film sedih yang menyentuh hati film ini cocok sekali untuk masuk list film sedih seru yang tidak membosankan.

(Disclaimer mungkin review ini akan ada spoiler, bagi yang tidak ingin terkena spoiler boleh langsung nonton film nya karena dijamin seru!)

Diceritakan Yong Gu adalah seorang ayah disabilitas yang sangat menyayangi putrinya yang bernama Ye Sung yang diperankan oleh Kai So Won dan Park Shin Hye (sebagai Ye Sung dewasa) Ye Sung adalah gadis kecil periang berumur 6 tahun. Suatu ketika ada kejadian tragis yang diawali ketika Ye Sung (sang anak) terterik dengan tas kuning bergambar sailor moon di sebuah toko. Karena belum gajian, Ye Sung yang di temani sang ayah---Yong Gu hanya bisa melihatnya dibalik etalase toko tersebut. 

Namun tas tersebut dibeli seorang anak perempuan dari ayahnya seorang komisaris jendral kepolisian yang sombong sementara anaknya komisaris jendral polisi itu memiliki hati yang baik, suatu ketika saat Yong Gu sudah gajian mereka---Yong Gu dan Ji Yeong---anak komisaris jendral polisi bertemu untuk menunjukan toko yang masih menjual tas sailor moon itu, saat diperjalanan Ji Yeong terjatuh menyebabkan kepalanya terkena batu bata disampingnya, sementara Yong Gu yang ada disampingnya dituduh memukul anak tersebut dengan batu bata disampingya, saat ia menjalani pelatihan sebagai tukang parker dalam menangani orang pingsan adalah dengan membuka celana agar melancarkan peredaran darah kemudian memberi napas buatan dari mulut ke mulut karena itulah Yong Gu terkena tuduhan membunuh juga memperkosa Ji Yeong.

Karena itulah menyebabkan Ia dan putrinya---Ye Sung harus terpisah, tak lama setelah kejadian Yong Gu dipenjara, sang putri diam diam datang ke tempat dimana ayahnya berada tanpa sepengetahuan petugas disana.

Film ini cocok sekali ditonton bersama keluarga untuk mengisi acara akhir pekan (quality time) karena dapat menumbuhkan rasa kasih sayang yang lebih dekat kepada keluarga, juga cocok untuk ditonton oleh berbagai kalangan usia. Terutama untuk mempererat hubuang antara ayah dan anak gadisnya. 

Tak hanya berbumbu bawang alias sedih, film ini juga menampilkan beberapa adegan yang berhasil membuat perut kita terkocok geli, jadi tenang saja sebelum bersedih sedih kita akan dibuat tertawa geli terutama pada saat adegan Yong Gu dan teman temannya di  dalam Cell no.7.

Kelebihan film ini terdapat pada alur yang sangat ringan, mudah dimengerti, cerita yang disajikan sangan hangat dapat menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap keluarga tercinta terutama kepada orang tua, Mengajarkan kebersamaan, kesolidaritasan, dan memberi tahu penonton bahwa bagaimana keadaan di dalam cell sebenarnya tanpa harus berkunjung kesana secara langsung, meski akhirnya sang ayah harus terkena hukum mati, ditunjukan betapa gigihnya sang anak yang ingin membersihkan nama baik orang tuanya yang sebenarnya ia tidak salah sama sekali, mengajarkan kepada penonton bahwa keadilan akan tetap berlaku bagi siapa saja yang tidak salah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun