Mohon tunggu...
M SyaepulPajri
M SyaepulPajri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Sebagai seseorang yang selalu menyukai tantangan baru, suasana baru, serta relasi baru membuat dunia yang dijalani selalu berubah-ubah dan akan banyak tantangan yang harus dihadapi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adakah Bahaya Ketika Menggunakan VPN Gratis?

23 Mei 2019   14:28 Diperbarui: 23 Mei 2019   14:52 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung-Masyarakat dihebohkan dengan dibatasinya akses pada media sosial oleh pemerintah. Hal ini, terkait adanya aksi 22 Mei lalu, yang dimaksudkan agar penyebaran berita hoax dan makar tidak bertebaran di media sosial, sehingga memperkecil adanya kesalahpahaman dari masyarakat yang bisa memicu konflik.

Akan tetapi, masyarakat justru tidak kalah pintar dalam menyikapi hal tersebut dengan mengunakan VPN. Salah satunya Irwan (21),  yang menyatakan "Saya menggunakan VPN gratis karena lebih menggampangkan dalam mengakses  media sosial yang di blok dalam jaringan Indonesia." Ujarnya.

Pasalnya, ia menganggap jika tidak mengakses media sosial akan tertinggal update informasi terbaru sebagai kebutuhan sosial yang mesti terpenuhi. Akan tetapi, apakah penggunaan VPN gratis ini ada keuntungan serta kerugian bagi masyarakat yang menggunakanya.?

Jika bericara kentungannya, sudah pasti menggunakan VPN akan lebih mudah dalam mengakses media sosial yang telah di blokir, terutama dalam jaringan Indonesia. Akan tetapi, dengan menggunakan VPN gratis tentu memiliki resiko yang tidak disadari oleh si penggunanya.

Dikutip dari laman detikINET, gadget enthusiast Lucky Sebastian kepada detikINET, menjelaskan "beragam hal dilakukan pemberi layanan VPN gratis ini untuk membiayai layanannya. Biasanya dengan membuat log atau memetakan kebiasaan pengguna. Misalnya mengunjungi website apa saja, jam berapa, berapa lama, apa yang dibeli kalau mengunjungi e-commerce, apa yang sering dilihat, apa yang di-download, dan sebagainya."

Lebih lanjut ia memaparkan bahwa data ini harganya mahal kalau dijual atau digunakan sebagai analitik. Tetapi hal ini tentu bisa merugikan bagi penguna VPN gratisan yang tanpa sadar, data-data pribadinya menjadi bahan untuk dijual kepada para pengiklan.

Kamis, (23/05/2019)
M, Syaepul Pajri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun