"Bad Genius" merupakan sebuah film asal Thailand yang dirilis pada tahun 2017. Film ini menceritakan tentang kejahatan yang dilakukan oleh para siswa di lingkungan sekolah mereka, yaitu mencontek.
Cerita dimulai dengan seorang gadis miskin bernama Lynn, yang sangat cerdas. Dia mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi di sekolah favorit di daerahnya dengan mendapatkan beasiswa. Awalnya, pihak sekolah menolak memberikan beasiswa penuh kepada Lynn. Namun, Lynn berhasil memperlihatkan bakatnya saat kepala sekolah sedang menghitung biaya pendidikan. Lynn menjawab dengan cepat tanpa menggunakan kalkulator. Kepala sekolah akhirnya memberikan beasiswa penuh kepada Lynn sehingga dia bisa bersekolah tanpa biaya.
Di kelas, Lynn berteman dengan seorang siswi bernama Grace. Grace mengeluhkan nilai buruknya dalam ujian. Merasa iba, Lynn membantu Grace dengan memberikannya contekan saat ujian. Akibatnya, Grace lulus ujian dengan nilai memuaskan. Kemudian, muncul seorang pria bernama Path, yang juga merupakan pacar Grace. Path bertanya, "Bagaimana bisa nilai kamu begitu tinggi?" Grace menjawab, "Lynn membantu saya saat ujian." Path pun meminta bantuan Lynn, dan dia siap membayar untuk jasa tersebut. Lynn tidak langsung memberikan jawaban dan meminta waktu untuk memikirkan tawaran tersebut.
Ketika Lynn berada di rumah, dia memikirkan tawaran dari Path. Awalnya, dia ragu untuk menerima tawaran tersebut, tetapi tiba-tiba dia menemukan surat yang mengungkapkan bahwa beasiswa Lynn tidak sepenuhnya gratis dan bahwa dia masih harus membayar sekitar Rp80 Juta. Ayahnya telah menyembunyikan informasi ini dari Lynn. Setelah mengetahui hal itu, Lynn menerima tawaran Path untuk memberikan bantuan dengan biaya sekitar Rp600.000 untuk setiap pelajaran. Path juga mengajak lima temannya, sehingga Lynn mendapatkan sekitar Rp3.000.000 setiap semester.
Semua berjalan lancar, dan nilai Path, Grace, dan lima temannya naik secara signifikan. Namun, ada seorang pesaing pintar bernama Bank, yang juga bersaing dengan Lynn untuk mendapatkan beasiswa untuk belajar di luar negeri. Bank akhirnya membocorkan praktik curang yang dilakukan oleh Lynn, sehingga Lynn didiskualifikasi dari beasiswa yang telah dia dapatkan. Bank sendiri berhasil mendapatkan beasiswa untuk studi di luar negeri. Setelah mengetahui situasi sulit yang dihadapi oleh Lynn, Path merencanakan balas dendam dengan cara menjatuhkan Bank ke tempat pembuangan sampah sehari sebelum keberangkatan Bank ke luar negeri. Rencana Path berhasil, dan Bank terlambat mengikuti jadwal penerbangan yang telah ditentukan oleh pihak beasiswa. Bank menyadari bahwa tindakan ini dilakukan oleh Path, sehingga dia membalas dengan memukul Path dengan sangat keras. Lynn akhirnya melerai perkelahian itu dan mengusulkan agar Bank menggunakan pengetahuannya untuk menjual jawaban tes masuk universitas ternama yang telah direncanakan oleh Path. Meskipun awalnya Bank ragu, dia akhirnya menerima tawaran tersebut mengingat bayarannya yang cukup besar, yang akan membantu usaha cucian ibunya. Saat Bank dan Lynn sedang menjalankan rencana tersebut, Bank sedikit mengkhianati perjanjian awal dengan meminta bayaran dua kali lipat dari yang disepakati, karena masih merasa kesal dengan pemukulan yang dilakukan oleh Path. Path tidak punya pilihan lain karena dia juga telah menjual jawaban ujian kepada banyak orang yang telah membayar untuk mendapatkannya dari Lynn dan Bank. Akhirnya, Bank mendapatkan bayaran sesuai dengan permintaannya. Namun, Lynn merasa bahwa tindakan ini telah terlalu jauh. Oleh karena itu, Lynn memutuskan untuk keluar dari bisnis ilegal yang dilakukan oleh Path dan teman-temannya, serta mengungkapkan semua yang dia ketahui kepada pihak berwajib untuk penyelidikan atas praktik curang yang dilakukan selama masa sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H