Kesimpulan :Pendidikan karakter menjadi kebutuhan utama, meskipun situasi dan kondisi mewajibkan para peserta didik belajar dari rumah, guru pun mengajar dari rumah, tetapi pendidikan karakter tetap harus diterapkan kepada peserta didik. Sistem pembelajaran yang berubah tentunya membuat guru harus menyiapkan strategi baru agar pendidikan karakter tetap bisa disampaikan kepada murid. Agar tercapainya kesadaran dan sikap kritis, apalagi tatanan kehidupan yang memasuki era new normal dalam pendidikan, dibutuhkan pendidikan kritis berbasis pada realitas sosial.Â
Pendidikan era new normal harus bisa melaksanakan refleksi kritis terhadap mencegah ketidak adilan, ideologi yang dominan, serta membentuk tatanan baru yang kian adil. Tidak hanya peran guru, orang tua selaku pendidik utama sebagai mitra dari sekolah. Kerjasama antara guru dan orang tua siswa dirumah diharapkan bisa lebih mengawasi, menemani, dan memotivasi agar peserta didik bisa terbiasa dengan penerapan perilaku berkarakter.
Daftar Pustaka
Romdloni, M. A. (2021). Pendidikan karakter masa pandemi covid-19 di SD. IJPE: Indonesian Journal of Primary Education, 5(1), 1-12.
Jalal, M. (2020). Kesiapan guru menghadapi pembelajaran jarak jauh di masa covid-19. SMART KIDS: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 2(1), 35-40.
Zaini, M. (2022). Pendidikan kritis membangun kesadaran humanis: teori inspiratif 'ala Paulo Freire. Madza Media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H