Di tengah persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat, Ayam Galau berhasil mencuri perhatian masyarakat dengan konsep unik dan cita rasa sambal khas yang menggugah selera. Didirikan pada tahun 2015 oleh pasangan muda, Heider Paris dan Rizki Amelia, usaha ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan kegigihan dapat mengubah tantangan menjadi peluang. Dengan modal awal Rp10 juta dari tabungan ibu dan truk bekas milik ayah Heider, perjalanan Ayam Galau dimulai.
Perjalanan dari Galau ke Food Truck ini awalnya nama "Ayam Galau" lahir dari cerita kehidupan mereka. Ide ini muncul saat pasangan tersebut menghadapi penolakan dalam mencari pekerjaan bersama. Heider Paris, yang saat itu tidak memiliki penghasilan atau pekerjaan, ingin membuktikan keseriusannya kepada orang tua Rizki Amelia. Mereka sempat bingung apakah harus melanjutkan pencarian pekerjaan atau mencari alternatif lain. Akhirnya, tercetuslah ide mendirikan Ayam Galau dengan konsep food truck yang bisa berpindah tempat. Inspirasi ini datang dari pengalaman Heider sebelumnya saat membuka usaha roti bakar, yang harus ditutup karena lokasi usahanya merupakan milik orang lain. Dari situ, ia berpikir untuk mencari usaha yang fleksibel. "Wah kayaknya bikin food truck seru juga nih di Bogor," ujar Heider Paris.
Sebelum merealisasikan konsep ini, pasangan ini aktif mendatangi berbagai festival kuliner untuk menggali inspirasi. Bahkan, truk bekas yang digunakan awalnya adalah kendaraan pengangkut furnitur milik ayah Heider yang sudah tidak layak pakai kondisi yang sudah berkarat dan lampu mobil yang tidak nyala. Berbekal niat dan kreativitas, mereka menyulap truk tersebut menjadi food truck pertama mereka.
Ayam Galau kini memiliki tiga cabang di Kota Bogor, yaitu di XL Center Air Mancur, Pandu Raya, dan Jl. Tumenggung Wiradiredja No. 39B Tanah Baru. Selain ayam goreng dengan khas ciri khas sambal mereka yang berbeda dari ayam goreng lainnya, menu mereka mencakup sate usus, ati ampela, ceker, tahu goreng, hingga sosis indomie. Tak ketinggalan, Ada juga minuman yang menjadi favorit nya adalah teh bohay, yaitu teh manis yang dicampur minuman yakult.
Namun tantangan di awal perjalanan, perjalanan Ayam Galau tidak selalu mulus. Di awal, mereka kerap diusir dari lokasi berjualan sehingga harus berpindah-pindah tempat. Bahkan, di hari-hari pertama, mereka hanya memperoleh 1-2 pembeli. Tantangan ini tak menyurutkan semangat mereka. Mereka akhirnya menemukan lokasi permanen di XL Center Air Mancur, yang menjadi titik awal pertumbuhan usaha.
Dari penjualan ratusan Ribu hingga omzet ratusan juta kini, Ayam Galau meraih kesuksesan dengan omzet bulanan mencapai Rp150-200 juta dari tiga cabangnya. Mereka juga berhasil menarik perhatian para food vlogger, seperti Teh Santi di acara BIKIN LAPER Trans TV dan MagdalenaF di YouTube.
Heider Paris dan Rizki Amelia tetap memegang prinsip untuk mengelola usaha ini secara mandiri, tanpa kemitraan dengan pihak lain. Bagi mereka, kunci kesuksesan adalah doa, dukungan orang tua, dan sedekah. "Harapan kami ke depan, Ayam Galau bisa membuka cabang di seluruh Indonesia," kata Heider.
Galau yang berbuah berkah kini, pasangan yang memulai usaha di tengah kegalauan hidup ini telah menikah dan menikmati hasil kerja keras mereka. Kisah Ayam Galau menjadi inspirasi bahwa dengan usaha dan doa, kegalauan bisa berubah menjadi berkah. Ayam Galau adalah bukti nyata bahwa mimpi besar selalu layak diperjuangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H