Mohon tunggu...
Syabilla Aulia
Syabilla Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya merupakan mahasiswa yang memiliki minat dalam dunia pendidikan, kesehatan, dan science

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peluang dan Tantangan Pengembangan Industri Pangan Halal di Indonesia

23 Maret 2024   12:00 Diperbarui: 23 Maret 2024   12:01 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar kedua di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri halal di bidang pangan. Di tengah tren global yang menunjukkan peningkatan kesadaran akan kualitas produk halal, tantangan dan peluang dalam pengembangan industri tersebut menjadi makin relevan. Dalam artikel ini, akan diuraikan peluang yang ada untuk pengembangan industri pangan halal di Indonesia serta mengidentifikasi berbagai tantangan yang perlu dihadapi untuk mencapai kesuksesan dalam pasar global.

Konsep halal merujuk kepada standar kualitas yang sesuai dengan prinsip hukum syariah Islamiah. Pedoman ini diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam produksi dan konsumsi makanan. Maka dari itu, industri pangan halal berpusat pada pembuatan produk-produk makanan yang memenuhi kriteria tersebut. Pengembangannya tidak hanya berdampak pada bidang ekonomi, tetapi juga memiliki dimensi tradisi dan budaya yang penting bagi masyarakat Muslim.

Dengan populasi Muslim mencapai sekitar 87% dari total jumlah penduduk, Indonesia jelas memiliki potensi pasar yang sangat besar bagi industri halal dunia. Hal ini kemudian diperkuat dengan data yang diterbitkan oleh State of The Global Islamic Economy pada tahun 2016/2017 yang menempatkan Indonesia di peringkat pertama sebagai konsumen produk makanan halal dengan nilai mencapai $154,9 miliar. Sayangnya, potensi yang besar ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal.

Indonesia masih berada di peringkat ke-10 sebagai produsen makanan halal. Fakta ini menunjukkan adanya kesenjangan signifikan antara potensi dan realisasi. Bagaimana pemerintah bisa lebih memanfaatkan potensi pasar halal di Indonesia? Ada beragam peluang yang dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan industri pangan halal. Salah satu di antaranya yaitu pengembangan agroindustri dan produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) halal.

Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan agroindustri halal. Hal ini mencakup produksi dan pengolahan bahan baku pangan halal dengan mematuhi prinsip-prinsip halal yang ditetapkan. Selain itu, pengembangan produk FMCG halal juga menjanjikan karena produk ini memiliki permintaan yang tinggi di pasar, baik domestik atau internasional. Dengan strategi ini, Indonesia dapat memperluas pangsa pasarnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Peluang lain dalam pengembangan industri pangan halal adalah melalui E-Commerce. Pertumbuhan pasar e-commerce yang pesat di Indonesia membuka peluang baru bagi para pelaku industri pangan halal. Platform e-commerce dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk halal secara efektif, seperti yang telah dilakukan oleh negara Malaysia dan Singapura. Selain itu, peluang lainnya adalah meningkatkan ekspor pangan halal dengan memanfaatkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dengan berkurangnya hambatan dalam perdagangan antarnegara, terbuka peluang baru bagi produk halal Indonesia untuk merambah pasar ASEAN dan pasar global, sehingga produk pangan halal Indonesia dapat dikenal lebih luas.

Untuk meningkatkan efektivitas daya saing industri pangan halal di pasar global, Indonesia juga harus menghadapi tantangan yang mungkin muncul. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi, yang menghadirkan tantangan baru dalam memastikan kehalalan produk halal. Oleh karena itu, lembaga penjamin halal perlu mengadopsi teknologi terkini untuk mendeteksi cemaran haram dalam produk halal. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan proses logistik dan juga rantai pasokan makanan halal. Kualitas kehalalan sebuah produk tidak hanya ditentukan oleh proses produksinya, tetapi juga oleh seluruh alur pasokan. Oleh karena itu, fokus dalam proses pengelolaan logistik dan rantai pasokan menjadi krusial untuk memastikan kehalalan produk dari awal produksi hingga ke tangan konsumen.

Dengan demikian, potensi pertumbuhan dan perkembangan industri pangan halal di Indonesia sangat besar. Dengan memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam industri pangan halal secara global. Kesuksesan ini akan membawa dampak yang positif bagi ekonomi negara karena semakin meningkatnya permintaan pasar yang menitikberatkan pada kehalalan dan kualitas produk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun