Mohon tunggu...
Alamsyah Mustapa
Alamsyah Mustapa Mohon Tunggu... Relawan - Seorang Anak Muda Yang Belajar Menuliskan Ide-idenya

Sang Kolektor Kertas Usang

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Waktunya Buka Mata: Sektor Hulu migas, SDM dan SCM Migas untuk Indonesia

1 April 2015   09:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:42 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Kegiatan Hulu Migas"][/caption]

“Peran sektor hulu Migas sampai saat ini semakin kompleks, dimana saat dulu hanya merupakan sumber utama devisa negara dan merupakan penyumbang devisa terbesar kedua setelah pajak. Kini mulai berkembang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini terlihat dari semakin besar dan banyaknya perusahaan nasional yang terlibat dalam bisnis hulu migas.”

Dari dulu saat kolonial Belanda menguasai Indonesia bisnis hulu Migas sudah ada, kemudian pada masa orde lama dikeluarkan kebijakan undang-undang no.40 tahun 1960 tentang pertambangan minyak dan gas bumi. Tidak lama kemudian di tahun 1965 mulai berlaku tentang kontrak bagi hasil yang sampai saat ini masih berlaku. Hal ini menarik untuk kita bahas bersama tentang pentingnya bisnis hulu migas agar kita bisa mengerti lebih dalam dan tidak sok tahu lagi tentang minyak bumi dan gas.

Sektor Hulu Migas dan Multiplier Effect

Multiplier merupakan sesuatu sistem yang berkembang atau intensifikasi suatu hal sebagai dampak dari kegiatan atau kejadian yang berulang. Atau sederhananya kita menyebut multiplier effect sebagai hasil kali pertambahan setiap bagian pendapatan nasional. Pada dasarnya Multiplier Effect yang paling populer saat ini adalah pengganda pajak, pengganda investasi, dan pengganda belanja pemerintah. Nah, disinilah sektor hulu migas mengambil bagian lebih.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Sektor Hulu Migas"]

[/caption]

Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) disini berperan sebagai multiflier effect yaitu menjadi pendorong bagi kemajuan dan peningkatan lapangan kerja di Industri itu sendiri. Secara sederhana bahwa SKK Migas membuka peluang untuk industri lain, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatannya. Atas dasar itu tidak salah jika SKK Migas diberikan label sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi ini bisa dijadikan peluang dalam menghadapi Masyarakat ekonomi Asean (MEA) kedepannya. Setidaknya Minyak dan Gas Indonesia menjadi tuan rumah di Asean itu sendiri.

Sektor Hulu Migas itu padat karya, Padat Modal, Padat Teknologi, dan Pada Risiko

Saat berbicara tentang multiflier effect maka kita akan berpikir tentang  nilai yang besar dari SKK Migas itu sendiri. Tapi sudahkah kita mengetahui bahwa orang-orang yang bekerja di sektor hulu migas itu sangat padat?  Iya Padat karya karena banyak profesi di dalamnya sehingga kebijakan yang adapun semakin banyak, bayangkan saja jika untuk melakukan pengeboran satu sumur membutuhkan 340 izin. Padat Modal karena membutuhkan banyak dana untuk ekplorasi hingga eksploitasinya. Padat Teknologi karena sangat banyak jenis teknologi yang digunakan di dalamnya. Dan Padat Risiko karena risiko orang-orang yang bekerja di sektor ini sangatlah besar. Sehingga tidaklah salah jika orang beranggapan bahwa sektor hulu migas itu sangatlah kompleks.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Sektor Migas itu Padat"]

[/caption]

Sektor hulu migas yang sangat kompleks itu memberikan gambaran kepada kita untuk menghargai minyak bumi dan gas itu sendiri. BBM dan LPG yang kita gunakan dirumah itu adalah hasil akhir dari rantai yang panjang untuk menghasilkannya. Bukankah kita harus bisa membuka mata dan mulai mengerti bahwa sektor hulu migas bekerja untuk kemaslahatan kita bersama.

Maksimalisasi SDM dalam SCM Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Suplay Chain Management (SCM) adalah sebuah sistem dimana sebuah produk dihasilkan kemudian diantarkan kepada konsumen. Apabila berkaca kepada SKK Migas maka SCMnya itu akan merujuk kepada alur migas itu sendiri dimana berawal dari eksplorasi dan pengembangan, kemudian produksi minyak mentah dan gas pada LNG atau LPG Plant. setelah itu Pengapalan atau melalui pipa yang kemudian bisa langsung di ekspor sebagai minyak mentah dan memberikan devisa kepada negara ataupun dilakukan refineryterlebih dahulu hingga menjadi BBM. Nah, Setelah tahap refinery BBM itu kemudian diangkut ke Depo ataupun di ekspor. setelah di depo kemudian peruntukannya dibagi atas tiga kelompok besar yaitu SPBU untuk masyarakat umum; transportasi untuk kereta api, kapal laut, dan pesawat; ataupun industri. nah, gimana rantainya sangat panjang bukan?

[caption id="attachment_376116" align="aligncenter" width="600" caption="Sektor Hulu hingga hilir"]

14278545171995531631
14278545171995531631
[/caption] Salah satu andalan SKK Migas adalah dengan adanya SCM yang mana berkat keberadaan dan perannya semakin strategis di sebagian besar industri dan juga menguasai segian besar biaya perusahaan yang bisa saja mencapai 60-70 persen pembiayaan. Selain itu apabila SCM dikelola dengan baik bisa mengirit biaya sampai 30 persen. Untuk itu SCM diaanggap sebagai suatu hal yang strategis karena telah mengalami perubahan sampai saat ini. Dimana pada jaman dulu hanya dilihat dari sudut pengadaan barang, kemudian menjadi disegala arah yakni mulai dari pengadaan barang, logistik, warehousing, inventaris, distribusi, hingga ke konsumen.

Saat melihat alur yang sangat panjang diatas tersebut memberikan kita gambaran bahwa SCM sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil dari migas itu sendiri dan untuk meningkatkan SCM itu dibutuhkan Sumber daya Manusia (SDM) yang handal. Jadi siklus saling membutuhkan dapat terlihat dari ketiganya. Sehingga kebutuhan terhadap tenaga SCM semakin meningkat pula sedang tidak diimbangi dengan ketersediaannya di bursa tenaga kerja Indonesia. Nah, dengan itu SKK migas menyediakan beasiswa untuk mahasiswa di beberapa perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri agar bisa menjadi tenaga SCM yang handal kedepannya.

Peran Masyarakat: Buka Mata, Mendukung, dan Aksi

Setelah melihat betapa pentingnya SCM dan dukungan SDM handal maka kita sebagai masyarakat seyogyanya bisa melakukan sebuah hal positif. Bukan hanya tahu melakukan protes tanpa melihat prosesnya. Untuk itu kita harus sama-sama melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kinerja SCM tersebut. Berikut langkah dalam mendukung kebijakan-kebijakan tersebut,

  • Buka Mata, Jangan pura-pura tidak tahu kalau sudah tahu, jangan pura-pura tidur kalau toh masih bisa mendengar, ayo buka mata. Begitu pentingnya sektor hulu migas untuk negara kita. Dimana Sektor migas penyumbang devisa terbesar kedua setelah pajak, dan saat ini sektor migaspun menjadi multiflier effect.
  • Mendukung, Sebagai masyarakat yang sudah paham terkait SCM Migas bukan hanya sekedar buka mata, kita juga harus mendukung setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah terkait migas. Karena tujuan dari SKK migas adalah sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat , jadi kita sebagai masyarakat juga seyogyanya mendukung setiap kebijakan.
  • Aksi, Aksi positif adalah langkah yang seharusnya kita lakukan. Salah satu aksi sederhana adalah memberikan kabar ini kepada teman, keluarga, dan kerabat lainnya seperti share dan sebagainya.

Setelah membaca artikel ini, sudah siapkah kita untuk buka mata, mendukung, dan beraksi positif untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat. Ayo sama-sama melakukan hal yang terbaik untuk Indonesia. Apabila anda tertarik untuk mengetahui SCM Migas lebih lanjut  bisa mengikuti SCM Summit 2015 yang akan dilaksanakan di Jakarta Convention Centre pada tanggal 14-16 April 2015, dengan tema utama “Empowering National Capacity through Strategic Supply Chain Management in Upstream Oil & Gas Industry”. Acara ini nantinya akan memberikan wawasan terbaru untuk optimalisasi kapasitas nasional dalam mencapai keunggulan kompetitif di bidang SCM. Acara ini diselenggarakan oleh SKK Migas, Petronas, dan BP.

[caption id="" align="aligncenter" width="515" caption="SCM Summit 2015"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun