Mohon tunggu...
Syafa Luthfiah
Syafa Luthfiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Manajemen S-1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kepemimpinan dan Inovasi di Koperasi INTAKO sebagai Kunci Kesuksesan di Era Digital

23 November 2023   09:44 Diperbarui: 24 November 2023   08:29 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koperasi adalah organisasi yang dimiliki dan dioperasikan oleh para anggota untuk saling menguntungkan. Kata koperasi biasanya merujuk pada sebuah badan hukum atau etintas bisnis dimana para anggotanya berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan memiliki kepemilikan bersama. Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan dan memajukan kepentingan bersama para anggotanya.

Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan kota Surabaya, terdapat kecamatan Tanggulangin yang memiliki potensi besar dalam bidang ekonomi salah satunya yaitu terdapat Koperasi INTAKO. INTAKO merupakan singkatan dari Industri Tas dan Koper. Koperasi ini didirikan sejak tahun 1976 yang memproduksi barang berupa Tas dan Koper. Anggota yang bergabung di Koperasi INTAKO mencapai 300 orang pengrajin asli warga Tanggulangin. Koperasi ini mampu menyerap 175 orang pekerja asli warga Kedensari sehingga mengalami pendapatan empat kali lipat dari pendapatan yang didapat sebelum bekerja di Koperasi INTAKO.

Pada Maret 2020 Indonesia terkonfirmasi COVID-19 yang mengakibatkan pemerintah Indonesia dan berbagai pihak telah mengambil berbagai tindakan untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Salah satunya penutupan sementara bisnis yang mengakibatkan produksi terganggu dan permintaan konsumen menurun yang mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi. Termasuk banyak usaha kecil dan menegah (UKM) terpaksa tutup akibat hilangnya pendapatan selama pandemic.

Koperasi INTAKO juga terkena dampak dari peristiwa tersebut, dimana sejak pandemic terjadi para konsumen lebih memilih untuk membeli secara online daripada datang ke store untuk membeli secara langsung. Namun keadaan Koperasi Intako saat ini berbanding terbalik dari masa kejayaannya 10 tahun yang lalu. Mereka berusaha bangkit dari keadaan dengan cara beradaptasi menyesuaikan trend yang sedang berlangsung melalui penjualan secara online.

INTAKO memiliki beberapa permasalahan selain dalam hal penjualan diantaranya adalah minimumnya sumber daya manusia yang bekerja; keadaan tempat display barang yang kurang tertata dengan rapi dan bersih merupakan kondisi terkini Koperasi INTAKO. Penurunan jumlah daya pembeli yang menjadi salah satu pengaruh utama sehingga pemasukan pendapatan sangatlah rendah. Tidak adanya system perekrutan yang jelas dan mengandalkan ahli pengrajin dengan system dinasti keahlian turun menurun antar keluarga.  

Tantangan lain yang menjadi masalah ialah rendahnya penguasaan teknologi di era digital terutama dalam memanfaatkan media social sebagai salah satu bentuk media sarana untuk meningkatkan jumlah konsumen melalui permintaan pasar yang sedang naik daun. Lifestyle serta globalisasi yang terus menerus berkembang mengikuti zaman terutama pada gaya konsumtif terhadap penggunaan barang seharusnya dapat menjadi peluang bisnis. Sehingga pengrajin harus bisa mengikuti apa yang sedang dibutuhkan ataupun model apa yang sedang hype.

Jika dalam memproduksi sebuah produk secara monoton tidak adanya adaptasi pasti akan tertinggal oleh zaman. Pentingnya seorang leader pemimpin untuk anggotanya adalah kunci kesuksesan untuk membangkitkan kembali masa kejayaan Koperasi INTAKO ini. Menurut Suradinata (1997:11) berpendapat bahwa pemimpin adalah orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik organisasi maupun keluarga. Dengan adanya seorang pemimpin melalui program pelatihan karyawan untuk menambah maupun meningkatkan softkill dan hardskill. Pelatihan dan pengembangan dapat membantu anggota koperasi untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan. Dengan demikian mereka dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Terutama dalam megikuti trend fashion dalam bidang tas dan koper yang dicari oleh konsumen. Hal tersebut sebagai bentuk dari implementasi seorang pemimpin yang dapat membawa perubahan menuju kemajuan bagi organisasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun