Mohon tunggu...
Khoiru Syafaatin Noviana
Khoiru Syafaatin Noviana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bismillahirrahmanirrahim...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Shalat yang Terakhir: Kisah Rabi'ah al-Adawiyah

19 November 2022   10:29 Diperbarui: 19 November 2022   10:55 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dikisahkan pula dalam kitab Tadzkiratul Aulia bahwa Rabi'ah telah berpuasa selama satu minggu penuh. Dan ia tidak makan dan tidak tidur saat berpuasa. Ia tekun menunaikan ibadah, sholat dan berdoa setiap malam hingga lapar yang dirasakannya sudah tidak tertahankan lagi.

Kemudian datang seorang tamu membawakan semangkuk makanan dan Rabi'ah menerima makanan itu. Lalu ia mengambil lampu. Dan saat ia kembali ternyata isi mangkuknya telah ditumpahkan oleh seekor kucing. Lalu ia berkata :

"Akan kuambil kendi dan aku akan berbuka puasa,"

Saat dia kembali dengan mambawa kendi air, ternyata lampunya telah padam. Ia kemudian hendak meminum air kendi itu di dalam kegelapan, tetapi kendi itu terlepas dari tangannya dan jatuh, pecah berantakan. Rabi'ah meratap dan mengeluh dengan ratapan yang sangat menyayat hati seolah-olah sebagian rumahnya telah dimakan api.

Rabi'ah menangis dan berkata: "Ya Allah, apakah yang telah Engkau perbuat terhadap hamba-Mu yang tak berdaya ini?"

Tiba-tiba terdengar sebuah seruan di telinganya, "Berhati-hatilah Rabi'ah, janganlah engkau sampai mengaharapkan bahwa Aku akan menganugerahkan semua kenikmatan dunia kepadamu sehingga pengabdianmu kepada-Ku terhapus dari dalam hatimu. Pengabdian kepada-Ku dan kenikmatan-kenikmatan duniawi tidak bisa dipadukan di dalam satu hati. Rabi'ah, engkau menginginkan suatu hal sedang Aku memnginginkan hal yang lain. Hasrat-Ku dan hasratmu tidak bisa dipadukan dalam satu hati."

Setelah mendengar celaan itu Rabi'ah mengisahkan, "Kulepaskan hatiku dari dunia dan kubuang segala hasrat dari dalam hatiku, sehingga selama tiga puluh tahun yan terakhir ini, apabila melakukan shalat, maka aku menganggap sebagai shalatku yang terakhir."

-----------

Demikianlah salah satu kisah kezuhudan Rabi'ah al-Adawiyah.

Referensi :

Kitab Tadzkiratul Aulia karya Fariduddin Attar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun