Mohon tunggu...
11A116MuhSyabril Diandra
11A116MuhSyabril Diandra Mohon Tunggu... Akuntan - MAHASISWA

Menulis Konten dan isu yang lagi diperbincangkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kamu Pebisnis Pemula? Simak Beberapa Tips Berikut untuk Viral di Pasar Media Sosial

10 Juli 2024   09:40 Diperbarui: 10 Juli 2024   09:47 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bogor - Partisipasi  di sektor kewirausahaan terus mengalami peningkatan berkat kehadiran teknologi. Era digital menghadirkan ruang bagi para pengusaha untuk lebih berani berkarya dan berdaya. Dengan adanya  teknologi  digital dan kemudahan dalam mengakses internet, manusia dapat melakukan banyak hal salah satunya berbelanja  secara online.  

Perkembangan  teknologi  telah  merubah  cara interaksi  dalam  komunikasi  pemasaran dari  face  to  face  menjadi  screen  to  face.  Hal  ini  yang  menyebabkan  peningkatan  pengguna internet serta pengguna media sosial  di Indonesia yang berdampak pada peningkatan minat berbelanja secara online (Hidayah, 2018). 

Dalam memasarkan sebuah produk, baik melalui screen to  face,  maupun face  to  face,  diperlukan  adanya  strategi  komunikasi pemasaran(marketing  communication)  yang  tepat guna menghindarkan perusahaan dari kerugian promosi yang tidak efektif dan efisien. Penyusunan strategi   pemasaran   harus  memperhatikan media promosi dengan cermat.  Hal ini karena  promosi  dapat  menjadi  penentu  keberhasilan  suatu penjualan produk (Jasri et al., 2020). 

Secara garis besar, media yang dapat dimanfaatkan dalam digital  marketing  di  era  modern  ini  diantaranya  website,  social  media,  e-commerce,  dan sebagainya. Berdasarkan hasil survey, ditemukan bahwa dari total 277,7 juta jiwa di Indonesia tahun  2022,  sebanyak  204,7  juta  jiwa menggunakan  internet dan 191,4  juta  jiwa di antaranya sebagai pengguna media sosial aktif (GrahaNurdian.com, 2022). 

Sebanyak 67,5% dari total pengguna internet memanfaatkan mesin-mesin digital dalam mencari brand yang diinginkan, bahkan 47,1%    diantaranya menyempatkan untuk mengunjungi website dari brand yang diminati (GlobalWebIndex, 2022). Hasil ini menunjukkan  bahwa  aktivitas  digital  marketing  di  era  sekarang ini berperan sangat besar dalam closing sebuah brand. 

Global Web Index (QWI) Kuartal 3 Tahun 2021 juga merincikan bahwa efektivitas media sosial sebagai kanal riset brand sebesar 61,1%, mesin pencarian 56,5%, review konsumen 48,6%, dan website brand sebesar 34,4% (GlobalWebIndex, 2022). 

Dalam upaya penemuan brand yang diinginkan  konsumen,  e-commerce  Indonesia  tahun  2021  masih  mendominasi  sebagai mesin pencari (GrahaNurdian.com, 2022). Data ini cenderung menunjukkan tren peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Dari data ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan UMKM di Indonesia untuk mempromosikan bisnisnya di ranah media sosial terbuka lebar. 

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mencatat bahwa ada 64,5% total pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Pemilik usaha Konveksi  asal Bogor adalah salah satunya. Rama merupakan pemuda asal Bogor yang membangun bisnisnya bernama Digdaya Konveksi sejak tahun 2019. Bisnis yang dilakukan oleh digdaya ini termasuk bisnis konveksi yang menawarkan jasa produksi pakaian dalam jumlah besar dengan model sesuai permintaan pemesan. 

Sebagai pebisnis pemula, Rama membangun bisnisnya dengan 4-5 karyawan dan tahun ini bertambah menjadi 30 orang yang bekerja secara part time. Jobdesk yang diberikan beragam seperti dirut, finance, sales, sekretaris, produksi, pemasaran, marketing, dan penjahit. Berjalannya waktu, berbagai macam tantangan pun dialami Digdaya Konveksi. Namun, Rama tetap bertekad untuk meraih cita-cita dan harapan bisnisnya agar menjadi market leader konveksi Indonesia. 

"Awalnya aku jualan via borongan ke sekolah dan kampus, tapi hal tersebut nggak bertahan lama. Kemudian, aku coba berjualan di Instansi dan mengambil beberapa Proyek Pengadaan Konveksi dengan mitra kerja  karena lihat kok kayaknya banyak target pasar dan lebih jelas. Aku juga berusaha mempelajari cara ekspansi ke luar dan program lanjutan," ujar Rama pada Minggu (20/4/2024). 

Digdaya Konveksi, sebuah UMKM lokal, telah menunjukkan pencapaian luar biasa dengan catatan lonjakan keuntungan dalam kurun waktu singkat. Melalui strategi yang tepat dan kerja keras mereka berhasil meningkatkan keuntungan secara signifikan dan menjadi bukti nyata bahwa UMKM mampu bersaing dan berkembang di tengah berbagai tantangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun