Mohon tunggu...
Syafuan Gani
Syafuan Gani Mohon Tunggu... profesional -

just a dedicated mechanical engineer, completing both Master degrees in marketing communication and human behavior (a strange disciplines for engineer :-) . Currently living in Middle East.... in search of colorful life's experiences, still proud being an Indonesian (regardless how ridiculous the politics and most of "funk" politicians) . http://sxgani.blogspot.com/ http://www.facebook.com/baron.deladera

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Wawancara Pekerjaaan, Gampang-gampang Susah

28 Januari 2011   04:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:07 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini menjawab pertanyaan japri  dua orang kompasiana-er, berkaitan dengan  menjalani wawancara pekerjaan dengan baik dan benar agar bisa laku dan berhasil mendapatkan perkerjaan yang diinginkan. Sebelumnya ingin saya jelaskan, I am not a head hunter nor a part of recruitment institutionnamun sekadarberbagi pengalaman betapa indahnya mendapatkan pekerjaaan dan berpenghasilan sesuai dengan kompetensi diri. Artinya dengan kompetensi yang setara ekspatriat asing  lainnya berpenghasilan  perbulan diatas sepuluh ribuan equivalen si warna hijau, netto  dan bebas pajak ! Tentusaja plus keuntungan lainnya seperti tunjangan pendidikan, medical, housing, asuransi dan ini yang paling penting..... freedom to express, no gaps between the boss and the subordinate..... tak ada membungkuk bungkuk  apalagi mencium tangan model Nurdin Halid di senayan tempohari.. Kesalahan terbesar yang sering terjadi bagi pencari kerja saat diwawancarai oleh head Hunter maupun oleh calon penerima kerja adalah  ketidaksiapan  !.  Ketidaksiapan calon pencari kerja mengumpulkan dua jenis informasi utama.. Pertama: sisi sisi positif diri sendiri yang layak dijual dan kedua : informasi tentang perusahaan, rekor dan prestasi, tentang pekerjaan dan mengapa calon pencari menginginkannya. Proses wawancara  adalah proses komunikasi dua arah-terjadi interaksi antara mata, bahasa tubuh saat berbicara. Hampir sebagian besar keputusan anda diterima atau ditolak hanya berdasarkan lima menit pertama pertemuan. Ya.... hasil wawancara akan sangat tergantung pada kesan yang anda buat pada  lima menit pertama. Lima menit pertama yang sangat berharga itu adalah saat dimana anda harus mengekspresikan citra antusias, minat, kompetensi dan tingkat  keprofesionalan anda dalam waktu singkat! Cara terbaik untuk menciptakan lima menit pertama wawancara yang terbaik adalah dengan melakukan persiapan persiapan matang lebih awal. Selalu bersiaplah atas pertanyaan pertanyaan klasik , namun harus dijawab dengan positive thinking, antara lain seperti :

  • Ceritakan tentang diri Anda ... ( Bukan tentang kehidupan pribadi dong )
  • Beri alasan kenapa kami harus mempekerjakan Anda? (trend record anda, kompetensi dan minat anda)
  • Apa rencana Anda untuk tahun depan? Dua tahun mendatang? Lima tahun kedepan?
  • Apa kelemahan terbesar Anda? (ingat, kelemahan bisa menjadi peluang !)
  • Apa kekuatan terbesar Anda? (peluang dan juga anda sadar bisa menjadi ancaman!)
  • Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan terakhir Anda? (hati hati dengan jawaban anda)
  • Apa yang akan mantan majikan Anda katakan tentang Anda, seandainya saya menelepon mereka hari ini?
  • Mengapa Anda ingin menjadi bagian dari perusahaan kami? (Ingat kaidah S.M.A.R.T)

Anda harus rileks, open minded untuk meyakinkan pewawancara bahwa anda akan menjadi aset bagi perusahaan antara lain dengan beberapa persiapan berikut ini : Berpakaian rapi, sopan dan sesuaikan dengan tipe dan posisi kerja yang anda inginkan, Bersiaplah ditempat wawancara lebih awal, bila perlu survei lokasi sebelumnya, bawa berkas yang berkaitan dengan resume anda.

12961898161518329348
12961898161518329348
Saat jabat tangan, lakukan dengan erat-bukan keras- disertai dengan tatap muka, rileks sambil mengucapkan salam dan terima kasih atas kesempatan wawancara. Sebagai awal percakapan, lakukan ice breaking denagn menemukan kesamaan umum-logo perusahaan, tanaman di kantor bisa awal percakapan sebelum anda diwawancarai. Berbicara disertai dengan bahasa tubuh yang benar, bergerak dengan penuh percaya diri, dan duduk sedikit ke depan di kursi Anda. Mendengarkan adalah suatu keterampilan! Jadilah pendengar yang baik, bila perlu ajukan pertanyaan untuk menggali lebih dalam apa yang dimaksud dari pertanyaan pewawancara kepada Anda. Antusiasisme anda menunjukan minat anda pada pekerjaan, tersenyum, kontak mata sambil mendengarkan penuh perhatian, bila perlu buat catatan. Anda tentu saja boleh-dengan sopan- mengajukan beberapa pertanyaan untuk menunjukan ketertarikan dan integritas anda terhadap posisi tersebut, antara lain :,
  • Seandainya saya di terima, apa yang diharapkan dari saya?
  • Apa yang akan menjadi tanggung jawab utama saya?
  • Bagaimana sisim kinerja dievaluasi?
  • Apakah ada kemungkinan untuk promosi nantinya?
  • Akankah posisi yang ditawarkan ini sering melakukan perjalanan dinas?
  • Di mana Anda melihat perusahaan ini dalam dua tahun kedepan?
  • Bagaimana Anda mendeskripsikan gaya manajemen di perusahaan ini?

Kompetensi dan Integritas anda - jelaskan tentang diri anda berkaitan dengan pekerjaan, keterampilan, kekuatan dan pengalaman, termasuk pekerjaan sukarela yang telah Anda lakukan. Mengetahui arah materi wawancara- sistimatika jawaban anda sebaiknya mengarah kepertanyaan selanjutnya yang sudah anda duga jawabannya.  Maksudnya, bila pewawancara bertanya tentang "X",  jawablah pertanyaan "X" dengan jelas dan arahkan agar pewawancara bertanya lebih lanjut tentang "Y",   "Z"  yang sudah anda duga. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri anda  dan karena sebagian besar pewawancara juga tidak nyaman seperti Anda, karena harus mengisi posisi kosong ini secepat mungkin. Jangan pernah memberikan jawaban negatip atas pertanyaan tentang pekerjaan, perusahaaan maupun majikan anda sebelumnya. Bersikaplah diplomatis,  positip dan tersenyum, ! Umumnya, setelah wawancara, bila anda termasuk yang dipertimbangkan, anda diminta untuk bertemu langsung  dengan bagian HR C&B, bahkan  mungkin  dengan petinggi utama perusahaan  untuk membicarakan hal hal berkaitan dengan kompensasi dan manfaat  termasuk numerasi. Pasca wawancara, jangan lupa mengirimkan ucapan terima kasih dan kesan anda atas wawancara yang telah dilakukan, melalui surat maupun email. Ucapan terima kasih, bisa jadi menjadi peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan akan meningkat secara dramatis, karena bisa dipastikan mereka akan terkesan dengan integritas dan professional anda. Yang sering terjadi adalah, setelah wawancara anda hanya menunggu..... menunggu dan menunggu panggilan tanpa pernah mengirimkan surat ucapan terima kasih atas kesempatan wawancara! Salam Sxgani from Doha, Q

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun