Profesi kerennya ; Nursing assistant
Orangnya masih muda, tetapi pengalamannya bekerja diluar negeri sudah mumpuni, tanpa melalui perusahaan jasa tenaga kerja.
Kisah menarik, setelah bekerja 2 tahun di Taiwan sebagai TKW – pramuwisma melalui jasa penyalur tenaga kerja, akhirnya dia sampai di negeri ini bekerja sebagai tenaga professional rumah tangga. Lho kok tenaga professional rumah tangga ? ya tenaga professional yang beda dengan para tenaga kerja wanita alias pembantu rumah tangga yang biasanya diperas , diperkosa dan ditipu calo tenaga kerja di negeri sendiri.
Di kartu identitas-dikenal dengan ID cardnya tertera “Occupation : nursing assistant” , Pendidikan “Madrasah Aliyah”, fasih bahasa arab dan inggris lisan, keren khan ?!.
Asal tahu saja, negara negara GCC mengizinkan 180 profesional dari negara manapun yang memiliki pemilik resident visa GCC berkunjung ke negara GCC lainnya selama 14 hari dengan visa on arrival. Artinya pemegang ID dengan profesi “nursing assistant” bisa berkunjung ke negara GCC lainnya dengan visa on arrival. Suatu penghargaan terhadap para professional lho, bandingkan bila anda pemegang paspor hijau, bukan resident di GCC, anda harus minta visa dulu di kedutan dnegara tsb. Ngantri lagi !
Namanya Adelia, berumur 28 tahun sudah hampir 4 tahun bekerja mandiri disini.
Dia tidak mempunyai majikan, datang ke Doha dengan sponsor bebas; artinya membayar 1000 riyal kepada seseorang untuk mendapatkan visa resident. Selanjutnya mencari kerja adalah dengan usaha sendiri; tentu saja menggunakan network para TKW satu kampung, plus para professional Indonesia yang cukup banyak bermukim di Doha ini
Karena tidak memiliki majikan, dia bebas bekerja dimanapun, menentukan kapan liburan, bekerja kepada siapapun dengan gaji yang yang disepakati bersama. Tentu saja harus menanggung biaya akomodasi dan lodging sendiri.
Pekerjaan rutinnya adalah membantu ibu rumah tangga; kebanyakan orang Indonesia yang tidak memiliki pembantu. Pelanggannya banyak sekali mulai dari keluarga yang berasal dari bangsa sendiri, keluarga Yordan, keluarga Malaysia, keluarga Mesir dan nyatanya hampir tiap hari dia bekerja. Pendapatannya berdasarkan tariff 25 Riyal satu jam untuk membantu membereskan kebersihan rumah tangga, sebagai shop keeper 35 riyal per jam, 50 Riyal perjam untuk tarif sebagai baby sitter! Pekerjaaan mencuci dan menggosok pakaian tidak termasuk dalam profesinya.
Minimum pembayaran adalah untuk tiga jam dan pelanggannya adalah pelanggan yang tetap, hampier tiap hari beda pelanggan yang dikunjunginya.
Biasanya dia bekerja 8 jam perhari, cara berpakaiannya apik, seperti orang kantoran, kalau lebih dari 8 jam, maka tariff jam berikutnya ditambah 25% sebagai tarif overtime.
Tarif ini diluar biaya transport 30 riyal untuk sekali pulang pergi plus makan tentu saja.
Paling sedikit dia mendapatkan pendapatan 7000 riyal per bulan untuk 8 jam kerja, jauh diatas gaji TKW yang 800 riyal , 24 jam on service, 2 tahun sekali pulang kampung !
Dia mampu menyewa apartmen 3 kamar berbagi dengan 5 orang temannya satu profesi yang berasal dari Indonesia dan Filipina. Asal tahu saja, disini sewa apartment paling murah 5000 riyal bulan. Tiap tahun dia pulang kampung, menengok anaknya yang sudah berusia 8 tahun sambil membawa hasil jerih payahnya.
Yang membuat kita salut adalah cara dia melihat peluang untuk bekerja sebagai “pembantu professional” dan…….. tanpa bantuan pejabat, tanpa bantuan nepotisme….. di luar negeri lagi………, tantangan bagi fresh garaduate perguruan tinggi nih !
Karena jam kerjanya terjadwal, dia bebas menggunakan waktu luangnya mengikuti kegiatan silaturahmi masyarakat Indonesia yang bermukim disini- siapa tahu dapat job tambahan.
Menurutnya, pekerjaan yang paling menyenangkan adalah menjaga flat langganan yang sedang cuti pulang kampong, karena bayaranya perpaket. Selain itu dia hanya tinggal di-flat itu hanya pada malam hari saja, sedangkan siangnya tetap bekerja biasa pada pelanggan tetapnya.
Kemarin sore, kami secara tidak sengaja kami ketemu lagi dengan rombongannya jalan jalan di corniche dan dia memberitahu bahwa sedang mengikuti test untuk bekerja tetap di Pre-school.
Lho ? saat kuingatkan perinsipnya untuk tidak terikat bekerja pada seorang majikan; Jawabannya cukup mencengangkan !
Kerja di Pre-school hanya sampai jam satu siang . Gajinya hampir sama dengan pendapatannya sebulan plus akomodasi dan tiket pp.
Dia sudah m surat izin mengemudi disini dan ingin mengambil peluang “antar jemput” , khususnya antar jemput buat siswa pre-school yang berasal dari Indonesia atau Malaysia !
Tarif antar jemput anak sekolah SD berkisar 45-500 riyal perorang. Tentusaja tariff antar jemput anak pre-school lebih tinggi karena harus extra care .
Dengan modal 20 ribu riyal, bisa mendapatkan mobil camry bekas yang bisa membawa 4 anak , Hebat khan !?
So, bagi fresh Graduate perguruan tinggi di tanah air, mosok letoy dibanding dengan tamatan madrasah aliyah ! ayo keluar kandang,…Merantau dong !
Salam
sxgani , Doha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H