Ini baru berita..... ini berita baru "Buku seri esbeye masuk sekolah" Di jaman sukarno, buku wajibnya adalah "dibawah bendera revolusi", di era smiling general suharto buku wajib utamanya "bapak Pembangunan" , era Habibie, Gus Dur, Mega aman.... nyaris ga ada buku pengkultusan individu ........ mungkin karena masa kekuasaan mereka sangat pendek. Nah di era pemerintah saat ini.... banyak buku pengkultusan individu masuk sekolah...... artinya ya murid murid "silahken: dibaca... gratis,,,,,, pake dana DAK !. Belum lepas ingatan kita tentang "kecelakaan" masuknya pertanyaan tentang lagu ciptaan SBY sebagai materi dalam ujian CPNS beberapa waktu yang lalu. Menarik untuk di catat, dalam dua tahun terakhir ini, lagu-lagu karya esbeye ditampilkan di setiap peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI, di halaman Istana Merdeka, disejajarkan dengan lagu-lagu perjuangan karya para pencipta lagu seperti H Mutahar, L Manik, dan Usmar Ismail....... hebat hebat ! Nah  .....sekarang lagi lagi lagi ! Konon Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tidak akan menarik buku buku yang menggunakan Dana Anggaran Khusus  dari sekolah. Alasannya telah sesuai dengan spesifikasi pemerintah, hanya saja dia lupa menjelaskan sesuai misi kampanye terselubung he he he. Muatan politis ? jelas ! Kan 2014 sudah dekat, khan buku itu ditujukan buat pelajar es-em-pe !. Remaja calom pemilih pemula di 2014, Menyimak  penuturan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdiknas Diah Harianti di Jakarta, Selasa (25/1/2011) yang mengatakan bahwa buku seri esbeye sudah mendapatkan penilaian katagori satu dua dan tiga. Versi siapa ? Versi tim penilai bangsaku bu? Dibanding dengan buku yang pengkultusan dizaman suharto, ternyata para penulis Seri buku esbeyesangat produktif al :
- 1. Jalan Panjang Menuju Istana
- 2. Merangkai Kata Menguntai Nada
- 3. Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil
- 4. Jendela Hati
- 5. Adil Tanpa Pandang Bulu
- 6. Peduli Kemiskinan
- 7. Diplomasi Damai
- 8. Menata Kembali Kehidupan Bangsa
- 9. Indahnya Negeri Tanpa Kekerasan
- 10. Berbakti untuk Bumi
- 11. Susilo Bambang Yudhoyono
- 12. Bintang Lembah Tidar
- 13. Surat untuk Ibu Negara
Entah bagaimana mutu dan isi dari buku buku ini, namun menyimak bahwa bulu ini ditujukan untuk pangsa pasar anak es-em-pe, bisa anda duga isi dan muatan politisnya ........... paling tidak tujuan pendistribusian buku buku ini bisa diduga, bahkan oleh anak kemarin sore yang tiba tiba jadi poli-tikus ! Mau dibawa kemana bangsaku bu ? kira kira gitu pertanyaan yang layak kita tujukan kepada Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdiknas Diah Harianti . Jaman ORBA ada film G30S, anak-anak sekolah juga wajib nonton.  Stasiun televise kroninya wajib setiap tanggal 30 September menayangkan filem tersebut !. Jaman berganti, orang berganti namun metode jilat menjilat, metode mengambil hati pimpinan, metode mempertahankan di lingkaran kekuasaan tetap sama.. Seperti jamak yang terjadi, pengkultusan individu itu akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan penggantian kekuasaan. Mari kita tunggu apakah ICW, KPK masih ompong dalam menyelidiki penggunaaan  DAK ini Salam sxgani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H