Mohon tunggu...
Wisnu Pitara
Wisnu Pitara Mohon Tunggu... Guru - Sekadar membaca saja

Sekadar berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pahamilah Tingkatan Belajar Saat Belajar

18 Agustus 2024   19:45 Diperbarui: 18 Agustus 2024   19:55 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Belajar (Foto: Canva.com)

Berkaitan dengan menghafal, yaitu menyimpan sesuatu pada memori otak sedemikian rupa sehingga bisa dikeluarkan kembali pada waktunya, terdapat beberapa teknik yang pada umumnya disarankan, antara lain sebagai berikut:

  • Teknik mnemonik; teknik ini menggunakan asosiasi atau alat bantu memori untuk membantu mengingat suatu informasi, misalnya membuat akronim, frasa, atau merangkai suatu cerita sedemikian rupa sehingga mudah untuk diingat.
  • Metode loci; teknik menghafal dengan cara mengasosiasikan informasi yang perlu diingat dengan lokasi-lokasi tertentu dalam lingkungan yang sudah sangat dikenal, misalnya rumah atau jalan yang sering dilalui.
  • Chunking; teknik ini melibatkan pemecahan informasi besar menjadi unit-unit yang lebih kecil atau "chunk" yang lebih mudah diingat.
  • Pengulangan terjadwal; teknik ini melibatkan pengulangan informasi pada selang waktu tertentu, dan seiring berjalannya waktu makin panjang selang waktunya. Ini didasarkan pada prinsip bahwa informasi yang diulang secara berkala lebih mungkin disimpan dalam memori jangka panjang.
  • Peta pikiran (mind map); teknik visual yang digunakan untuk mengorganisir informasi secara hierarkis dan logis, menggunakan diagram yang memetakan ide-ide atau informasi.
  • Teknik SQ3R; metode yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan ingatan dari bahan bacaan, singkatan dari Survey (survei bahan bacaan), Question (pertanyaan tentang harapan dari bahan bacaan), Read (membaca dengan teliti untuk mencari jawaban pertanyaan), Recite (mengingat dan merangkum teks tanpa melihat bacaan), dan Review (meninjau kembali bacaan untuk memperkuat ingatan).
  • Visualisasi; teknik ini melibatkan penciptaan gambar yang secara mental jelas dan hidup dari informasi yang perlu dihafalkan.
  • Teknik Feynman; teknik ini melibatkan mengajarkan kembali secara sederhana dan mudah dipahami atas materi yang sudah dipelajari dengan, seolah-olah Anda menjelaskannya kepada orang lain.
  • Rekaman suara dan dengarkan; teknik ini dilakukan dengan merekam diri sendiri membaca informasi yang perlu dihafal, lalu mendengarkan rekaman tersebut berulang kali.

Taksonomi Bloom

Pada tahun 1956, Benjamin Bloom seorang ahli psikologi pendidikan dari Universitas Pennsylvania, mengusulkan hierarki keterampilan berpikir dari tingkatan rendah sampai dengan tinggi yang disebut Taksonomi Bloom (TB). Di taksonomi ini mencakup 3 aspek pembelajaran yaitu aspek-aspek kognitif, advektif, dan psikomotorik. Pada awalnya TB terdiri 6 tingkatan keterampilan berpikir dengan sebutan: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Pada tahun 2001 TB direvisi oleh Krathwohl, seorang ahli psikologi kognitif, masih terdiri dari 6 tingkatan, namun dengan sebutan yang berbeda.

Pengetahuan menurut TB terdiri dari 4 jenis seperti berikut ini:

  • Fakta: merupakan informasi yang merujuk kepada fenomena dalam pembelajaran.
  • Konseptual: mencakup kategorisasi atau klasifikasi tertentu, struktur, generalisasi-spesialisasi, model, dan teori.
  • Prosedur: berupa rangkaian langkah yang mengandung teknik dan metode yang spesifik, algoritma, dan menentukan waktu  kapan saat menggunakan.
  • Metakognitif: mencakup strategi dalam mengambil suatu keputusan, pengetahuan tentang diri sendiri, dan memikirkan tentang pemikiran (thinking about thinking).

Terdapat 2 kategori keterampilan berpikir menurut TB versi 2001, yaitu pertama, keterampilan berpikir tingkat rendah yang meliputi mengingat, memahami, menerapkan, dan menganalisis. Kedua, keterampilan berpikir tingkat tinggi yang meliputi mengevaluasi dan mengkreasi.

Penjelasan masing-masing keterampilan berpikir adalah sebagai berikut:

  • Mengingat: tingkat pembelajaran yang paling dasar, meskipun memungkinkan mencakup informasi yang rumit, bisa berkaitan dengan subjek tertentu, fakta, angka, sistem, maupun teori yang telah dikenalkan orang-orang lain. Kata kerja yang digunakan: mengingat, mengenali atau mengidentifikasi.
  • Memahami: mengetahui lebih banyak berkaitan dengan apa sebenarnya arti dari informasi yang bersangkutan. Kata kerja yang digunakan: mencontohkan, menafsirkan, mengklasifikasi, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, menjelaskan.
  • Menerapkan: mempergunakan pengetahuan dengan cara baru dan diaplikasikan di dalam pemecahan masalah yang lebih rumit. Kata kerja yang digunakan: menerapkan, mengimplementasikan, melaksanakan.
  • Menganalisis: memecah informasi ke dalam beberapa bagian dan selanjutnya memeriksa masing-masing dan melihat bagaimana hubungan antara informasi satu dengan lainnya. Kata kerja yang digunakan: membedakan, mengorganisasikan, mendekonstruksi.
  • Mengevaluasi: membuat penilaian atas apa yang telah ditemukan sejauh ini dan mampu membuat rekomendasi atau memberikan saran-saran berupa ide-ide inovatif. Kata kerja yang digunakan: mencek, mengkritisi.
  • Mengkreasi (mencipta): membuat pengaturan ulang informasi yang telah dimiliki dan menggabungkan dengan berbagai informasi lain untuk menciptakan sesuatu yang baru. Kata kerja yang digunakan: membangkitkan, merencanakan, menghasilkan (memroduksi).

Penutup

Belajar menyangkut aspek-aspek psikologis, yaitu kognitif, advektif, dan psikomotorik. Beberapa jenis pembelajaran tertentu ditujukan pada salah satu atau beberapa aspek di atas, tergantung dari tujuan belajar yang dilakukan. Masing-masing aspek memiliki jenis tersendiri, mulai sekadar mengingat atau menghafal pengetahuan tertentu, sampai dengan seorang pembelajar harus mampu menciptakan sesuatu yang disasarkan pada pengetahuan yang sudah didapatkan.

Penting bagi para pembelajar untuk memahami sampai dengan tingkatan mana pengetahuan tertentu harus dipelajari. Hasil akhir dari proses belajar tidak saja mengingat namun juga pada perubahan sikap seseorang mengenai topik tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun