Dengan orbit rendah memungkinkan satelit LEO mengorbit Bumi dengan cepat, menyelesaikan satu orbit dalam waktu sekitar 90 menit.
Karena satelit LEO mengorbit dengan kecepatan tinggi, satelit LEO dapat memberikan beberapa keunggulan dibandingkan dengan satelit geostasioner, misalnya:
Keuntungan Satelit LEO:
- Penundaan yang lebih rendah: Dengan jarak ke Bumi yang pendek, maka penundaan waktu jadi pendek.
- Kapasitas yang lebih tinggi: Satelit LEO dapat mengirimkan data dalam jumlah besar, karena mereka dapat bekerja dengan frekuensi lebih tinggi.
- Biaya yang lebih murah: Biaya peluncuran dan pengoperasian umumnya lebih murah dibandingkan dengan satelit geostasioner.
- Cakupan yang lebih luas: Dengan menggunakan banyak satelit kecil dapat memberikan cakupan global yang lebih luas, termasuk wilayah kutub.
Kekurangan Satelit LEO:
- Jangka waktu pandang yang lebih pendek: Karena orbit rendah, maka setiap satelit LEO hanya dapat dilihat dari area tertentu di Bumi dalam waktu singkat.
- Membutuhkan banyak satelit: Jaringan satelit LEO yang efektif membutuhkan banyak satelit untuk memastikan cakupan yang konstan.
- Kompleksitas operasi: Mengoperasikan jaringan satelit LEO yang besar dapat menjadi kompleks dan mahal.
Contoh Penggunaan Satelit LEO:
- Internet: Satelit LEO digunakan untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi di daerah terpencil dan pedesaan. Ini digunakan oleh internet Starlink.
- Internet of Things (IoT): Satelit LEO digunakan untuk menghubungkan perangkat IoT di seluruh dunia.
- Navigasi: Satelit LEO digunakan untuk sistem navigasi seperti GPS dan GLONASS.
- Penyiaran: Satelit LEO dapat digunakan untuk menyiarkan sinyal televisi dan radio secara langsung ke rumah tangga.
Arsitektur Sistem Internet Starlink: Jaringan Satelit LEO
Jaringan internet Starlink merupakan konstelasi satelit LEO (Low Earth Orbit) yang diluncurkan oleh SpaceX, perusahaan milik Elon Musk.
Tujuan Starlink adalah untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi di seluruh dunia, termasuk daerah terpencil dan pedesaan yang tidak terjangkau layanan internet konvensional.
Arsitektur Sistem Internet Starlink:
- Satelit: Starlink terdiri dari ribuan satelit kecil yang mengorbit Bumi pada ketinggian sekitar 550 kilometer.
- Stasiun Bumi: Jaringan stasiun bumi di seluruh dunia digunakan untuk berkomunikasi dengan satelit dan mendistribusikan internet ke pengguna.
- Router: Router Starlink dipasang di rumah atau bisnis pengguna untuk menerima sinyal dari satelit dan menyediakan konektivitas internet.
Cara Kerja Sistem Internet Starlink:
- Pengguna: Pengguna memesan layanan Starlink dan menerima router Starlink.
- Satelit: Satelit Starlink mengorbit Bumi dan mengirimkan sinyal internet ke router pengguna.
- Router: Router Starlink menerima sinyal dari satelit dan menerjemahkannya menjadi koneksi internet yang dapat digunakan oleh perangkat pengguna.
Keunggulan Sistem Internet Starlink:
- Jangkauan luas: Starlink dapat menjangkau daerah terpencil dan pedesaan yang tidak dapat dijangkau oleh layanan internet tradisional.
- Kecepatan tinggi: Starlink dapat memberikan kecepatan internet hingga 20 Gbps.
- Latensi rendah: Starlink memiliki latensi yang rendah, yang membuatnya ideal untuk aplikasi real-time seperti game dan video streaming.
- Keandalan tinggi: Starlink dirancang untuk tahan terhadap kondisi cuaca buruk dan gangguan.
Paket Layanan Internet Starlink
Layanan internet Starlink menyediakan 3 jenis layanan kepada para pelanggan, yaitu:
- Residensial: diperuntukkan bagi kalangan pengguna yang relatif menetap, misalnya di rumah atau kantor.
- Jelajah: diperuntukkan bagi pengguna yang sering berkegiatan berpindah lokasi dengan internet.
- Kapal: diperuntukkan untuk komunikasi kapal di laut.
Penutup
Starlink telah menyediakan gerbang baru telekomunikasi, dengan menghadirkan konektivitas internet berkecepatan tinggi bagi masyarakat, bahkan di daerah terpencil sekalipun.
Meskipun masih dalam tahap pengembangan, Starlink menunjukkan potensi revolusioner dalam mentransformasi cara kita berkomunikasi dan mengakses informasi.
Meskipun tantangan seperti biaya, polusi cahaya, dan dampak terhadap astronomi sepertinya masih perlu diatasi, Starlink berpotensi menjadi solusi telekomunikasi yang inklusif dan andal di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H