Mohon tunggu...
SweTi Dewi
SweTi Dewi Mohon Tunggu... -

just an ordinary woman :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan..

2 Maret 2011   08:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

masih berada dalam ketiadaan, mungkin ini ketika Tuhan berkata tentang kehidupan. ketika eksistensi Tuhan selalu dipertanyakan dan selalu menjadi hal yang tidak ingin dibahas, karena apa?karena bosan dan menjenuhkan.

manusia selalu mempertanyakan apa dan bagaimana ketika dirinya menjelma di tengah-tengah kubangan ketiadaan, yang mungkin bisa kusebut sebagai rintangan/masalah/hambatan atau apalah itu namanya yang sekiranya cocok dan enak untuk didengar di telinga orang-orang yang tidak mengerti akan hal itu.

aku adalah orang yang terlahir dengan agama yang dianut oleh orang tuaku.

begitu juga dengan orang-orang lain pada umumnya, mereka terlahir dengan membawa agama yang tentu saja di bawa oleh orang tua mereka masing-masing.

pernah aku bertanya pada hati kecilku sendiri, "bagaimana seandainya aku terlahir tanpa agama?atau bagaimana seandainya aku terlahir dengan agama yang tidak sekarang aku anut? atau bagaimana jika aku terlahir dengan suatu kepercayaan yang aku sendiri saat ini enggan untuk membicarakannya? atau bagaimana pertanyaan-pertanyaan itu selalu muncul ketika aku selalu mencari sosok Tuhan yang bisa aku anut...

entahlah..

aku pun selalu mempertanyakan bagaimana jika aku sekarang adalah orang yamg tidak percaya akan keberadaan Tuhan?

apakah aku bisa seperti sekarang?

aku sendiri tidak bisa menjawab itu, proses untuk mencari jawabannya pun aku terlalu enggan untuk tergerak.

aku hanya percaya bahwa ada 1 zat yang aku sendiri tak tahu apa namanya itu, yang berkuasa akan diri, yang berkehendak akan semua kejadian, yang memiliki otoritas untuk melakukan semauNya apa yang diinginkanNya. 1 zat yang berkuasa akan semua perihal di balik perkara kehidupan.

tapi aku belum mengerti itu apa..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun